BAB 7.3 (M)

313 28 0
                                    

BeiTang MinQian memandangi kedua Ayah dan anak ini sambil menghela napas, "Tolong rawat dia baik-baik. Kuserahkan padamu. Kalau memungkinkan......ah lupakan saja. Mungkin memang ini yang terbaik."

"Ya benar, kembalinya kesadaran ingatan memang sangat menyiksa."

Malam harinya, saat BeiTang MinQian keluar dari kamar mandi, dia melihat Su YuanHeng berbaring diatas tempat tidur, nampaknya sudah lelap tertidur.

Dia lalu mematikan lampu, mengambil selimut dan mulai berbaring sambil memeluknya dari belakang.

Su YuanHeng tiba-tiba bergerak, membalik badan dan bertanya dengan suara pelan, "Katakan padaku, apakah Ayah akan mengenalku lagi?"

"Pasti. Kamu kan anaknya."

Su YuanHeng lalu menatap kosong ke langit-langit kamar, "Aku takut semuanya seudah terlambat..."

Pelukan BeiTang MinQian semakin erat.

Su YuanHeng lalu menolehkan kepala dan memandanginya di kegelapan, "Aku belum bilang, tapi terima kasih banyak."

"Tidak perlu berterima kasih padaku. Aku masih merasa bersalah karena tidak memberitahukanmu tentang hal ini lebih awal.

"Aku selalu penasaran, bagaimana kamu......menemukan Ayahku?"

BeiTang MinQian diam sesaat sebelum menjawab, "Kita sudah bersama sejak lama, tapi aku nggak pernah menanyakan kehidupan pribadimu karena aku memang berusaha menghormatimu. Kalau kamu nggak mau bilang, ya aku nggak akan cari tahu....tapi kali ini...Kakakku yang menyuruh orang untuk menginvestigasi tentang latar belakangmu."

Jantung Su YuanHeng terasa mau copot, dan pikirannya seketika melayang kembali saat bertemu dengan BeiTang YaZhi di vila beberapa bulan lalu, dia bertanya apakah Su YuanHeng kenal dengan Yan YuHeng. Jangan-jangan saat dia bertanya dulu, dia sudah selesai menginvestigasi dirinya? Tapi pola pikir BeiTang YaZhi cukup kompleks. Tujuannya melakukan ini semua....

"Kakakmu sudah tahu kalau aku orang MoYe? Kondisiku sekarang......apakah dia juga sudah tahu?"

"Humph! Memangnya ada yang dia tidak tahu?" nada suara BeiTang MinQian terdengar dingin. Pelukannya semakin dipererat dan berbisik pada Su YuanHeng, "Jangan khawatir. Kepala keluarga BeiTang masih aku. Nggak akan kubiarkan dia menyakitimu dan anak kita."

"Nyonya Ji bukanlah orang seperti itu." Su YuanHeng sama sekali tidak mencemaskan BeiTang YaZhi, hanya saja status anak ini bisa dibilang anak diluar nikah (anak haram). Jika BeiTang MinQian ingin menikah di masa depan......apakah dia akan mengambil anak ini darinya?

Dipikir sepintas saja sudah cukup membuat hati Su YuanHeng sakit.

"Ada apa?" BeiTang MinQian mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan Su YuanHeng.

Su YuanHeng berusaha keras menahan gejolak emosinya, namun entah kenapa malam ini terasa lebih sulit dari biasanya, dan bahkan membuatnya meneteskan air mata.

Mungkin karena penyakit kronis yang diderita Ayahnya serta kenyataan kalau umur Ayahnya tidak panjang, membuat sakit di dalam hati Su YuanHeng semakin tidak tertahankan.

Atau mungkin karena bayi di dalam perutnya ini semakin hari semakin besar, darah daging yang dia cintai.

Atau mungkin karena dia terus memikirkan jika BeiTang MinQian menikah nanti, yangmana sudah menjadi beban di hati sejak awal.

Atau mungkin...ini semua hanya suasana hati akibat perubahan hormon yang tidak stabil karena hamil.

Apapun alasannya, air mata tidak bisa dibendung lagi.

Doa dalam TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang