[2] - Kenalin, Gigi bukan gusi.

1.4K 206 17
                                    

Malem ini, gue nggak ada habisnya untuk bolak-bali ke dapur cuma untuk ambil minuman kesukaan gue. Kebiasaan yang selalu gue lakukan setiap kali berantem sama pacar gue, Gigi.

Iya, pacar yang kemarin gue bilang beda sekolah. Entah ini keberapa kali gue bertengkar sama dia dalam kurun waktu satu minggu. Gue capek.

Gue juga manusia biasa. Gue emang cenderung menyembunyikan perasaan gue dan sebisa mungkin mengalah ketika dia marah sama gue. Bahkan kadang karena hal-hal sepele. Tapi, gue juga bisa kewalahan ngehadapin dia.

Karena galau dan kayaknya perut gue udah kembung gara-gara kebanyakan minum es teh, akhirnya gue memutuskan untuk pasang status.

Entah didasari apa dan bahkan gue nggak sadar manfaatnya apa, tapi pasang status di sosial media kadang-kadang membuat gue merasa lebih baik.

Enggak harus tentang masalah apa yang gue alami, kadang-kadang gue cuma unggah sesuatu yang lucu atau menurut gue bagus. Itu udah bisa membuat perasaan gue lebih baik. Sederhana, kan?

Gue pacaran sama Gigi udah hampir satu tahun, dan selama hampir satu tahun itu, gue nggak pernah bersikap terbuka selayaknya orang pacaran pada umumnya.

Bukan karena gue nggak percaya sama Gigi, gue cuma berusaha menjaga privasi gue. Meskipun kadang dia protes karena merasa nggak tahu apa-apa tentang gue, tapi akhirnya dia menerima itu.

Gigi mengidolakan Jefri Nichol. Buat gue itu wajar-wajar aja karena hampir 50% temen cewek gue juga suka sama Jefri Nichol. Jefri Nichol memang ganteng, sih. Kadang gue merasa nggak pantas buat Gigi karena setiap kali ngobrol sama gue, yang dia bahas nggak akan jauh-jauh dari Jefri Nichol dan teman-temannya.

Gue larut dalam pikiran gue sendiri, sampai notifikasi ponsel gue berbunyi.

Jelita
Dih, galau lo?

Gue langsung mengerinyit keheranan. Seperti yang gue bilang sebelumnya, gue tebak kayaknya dia emang aneh. Padahal sebelumnya kita nggak dekat sama sekali, dan tiba-tiba dia balas status gue dengan hujatan tersirat. 

Jevan
Iya. Kenapa. Lo mau hibur gue?

Jelita
Buset, ngegas.
Gue cuma nanya?

Jevan
Lo lagi dimana, Jel?

Jelita
Dibilangin panggil gue "Ta." aja jangan "Jel."
Kenapa emang?

Jevan
Gue galau, Jel

Jelita
Halah suka-suka lo aja
Ya terus gue harus ngapain kalau lo galau?
Bawain lo minum? Nyanyiin lagu buat lo? Atau ngehubungin pacar lo biar kalian nggak bertengkar lagi?

Jevan
Buset, lo tau darimana gue lagi bertengkar sama Gigi?

Jelita
Gigi siapa lagi hah

Jevan
Pacar gue..
Oh iya kan tadi status gue galau, ya. Pantes lo tau

Jelita
Yeuuu

Jevan
Lo di Kota Lama?

Jelita
Yoi
Ngapa lo? Mau nyusul?

Gue nggak tahu apakah lagi ada setan di dalam tubuh gue. Tapi semuanya terjadi gitu aja. Gue telpon Jelita. Padahal gue nggak segalau itu karena udah terbiasa bertengkar sama Gigi.

[1] Hai, Jelita.  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang