Part 18: Taman Kota 💐

450 65 3
                                    

💕 Yukk tekan tanda ⭐ dulu!
~ Selamat Membaca ~

💍

.

💍

.

💍

.









🧊

🧊

○●○●○

Moonyoung merasa aneh dengan jalan yg dilalui Gangtae.
Sepertinya Gangtae memakai jalur yg terlalu jauh dari rumahnya.

("Apa lagi yg ingin dia lakukan."dlm benak Moonyoung sambil melirik kesal ke arah Gangtae)

Gangtae tak menggubrisnya dan terus menyetir.

Beberapa menit kemudian, Gangtae menghentikan mobilnya.

Terlihat ia sedang memarkirkan mobilnya di parkiran yg sedikit ramai.

Moonyoung terlihat gelisah, jika pria di sampingnya akan berbuat macam-macam.

"Ayo turun."pinta Gangtae yg langsung turun dari mobil

Moonyoung meringis kesal lalu turun dengan terpaksa.

Ia melihat beberapa pasangan datang ke tempat itu.

Kini mereka menaiki tangga.

Moonyoung memperhatikan sekitarnya yg penuh dengan bunga-bungan dan kolam air mancur yg indah.

"Aaghrrrr...."teriaknya

Saat sibuk memperhatikan taman indah itu, ia terpelantuk di tangga dan lututnya terbentur pada ujung anak tangga.

Gangtae yg terkejut, segera turun ke arah Moonyoung.

"Kau tak apa?"

"Auuhh..."meringis sakit

"Oh?kau terluka."

Tanpa aba-aba Gangtae langsung menggendong Moonyoung ala bridal menuju ke atas lalu mendudukannya di salah satu bangku taman.

Gangtae kemudian berlari turun ke arah mobilnya.
Ia mengambil sebuah kotak.
Kotak berwarna putih yg berisi berbagai obat.
Sebuah betadin dan plester ia ambil dan langsung menutup mobilnya.

Ia berlari kembali ke arah Moonyoung.

Moonyoung menatap buket bunga yg diberikan Gangtae.
Sebuket bunga separuhnya telah hancur karena terbanting ke anak tangga.

Kini bunga itu sudah tak lagi cantik seperti tadi.
Ia menggenggam erat buket bunga itu.

Seperti menyesal tak dipegang erat.

Gangate datang dan langsung berlutut di depan Moonyoung.

Moonyoung tak sadar.
Ia hanya memperhatikan bunga mawar itu sekarang.

Gangtae dengan perlahan mengoleskan betadin itu.

Moonyoung terkejut dan menoleh.
Ia mengerut.
Menahan sakit.
Buket itu ia taruh di sebelahnya dan memegang lututnya dengan kedua tangan.

Gangtae berusaha membuat Moonyoung tak perih.

Ia meniup luka itu dengan lembut.
Lalu memplesternya agar kuman yg menempel di udara tidak hinggap di kaki mulus tunangannya.

Moonyoung memandanginya.
Memandangi setiap perlakuan lembutnya.

Gangtae yg telah selesai mengobati memandang ke arah Moonyoung yg seketika pandangan Moonyoung beralih ke tempat lain.

Love in Debt 💍 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang