Part 13: Lunch

471 57 0
                                    

💕 Yukk tekan tanda ⭐ dulu!
~ Selamat Membaca ~

💍

.

💍

.

💍

.









Moonyoung terus menatap kesal dan tak menoleh ke arahnya.

Namun Gangtae terus menatapnya seolah kagum.

Orang-orang di sekitar merasa terpana pada pasangan muda yg makan di restauran mewah itu.
Sosok lelakinya yg mereka lihat begitu menyukai wanitanya.
Namun si gadis terlihat cemberut seakan sedang kesal pada pacarnya.

Beberapa orang di sana terpana melihat pasangan muda yg terlihat manis dan sweet.

Mereka saja sebenarnya yg tak tahu kebenarannya.

...

Beberapa menit kemudian seorang pelayan mendekat dan mendorong sebuah meja beroda.
Di atas meja itu ada 2 piring steak lembut setengah matang dengan aroma daging yg menyengat.
Di sampingnya terdapat soda dan ice batu.

Walau sebenarnya Gangtae sangat ingin memesan wine, tetapi karena dandanan mereka yg tidak memungkinkan akhirnya ia hanya memesan soda dingin bersama ice batu.

Pelayan itu meletakan hidangan dengan perlahan.

Ia tersenyum melihat kedua pasangan yg menurutnya sangat manis.
Dalam pikiran si pelayan, lelaki muda yg sangat romantis mengajak makan gadis miliknya di tempat seperti ini.

Kemudian si pelayan secara profesional menuangkan ice dan soda ke dalam gelas mereka seakan sedang menuang sebotol wine.

"Makanlah."seru Gangtae lalu memakan makanannya

Namun Moonyoung hanya diam berwajah datar dan tak melirik sekalipun ke arahnya.

"Mau kusuapi?"

Seketika Moonyoung langsung memakan steak miliknya.

Gangtae tertawa kecil.

"Kau manis sekali."serunya

Moonyoung tergelak dan terdiam sejenak saat mendengar perkataan itu.
Lalu melanjutkan makan kembali seakan tak mendengar apapun.

"Uwaaahhhh...akhirnya kenyang juga."melebarkan tangannya

Orang-orang di sana memandang Gangtae lalu terkikih karena kelakuannya terlihat lucu di mata mereka.

Tapi tidak di mata gadis di depannya yg seperti tak perduli.

Setelah makan tanpa aba-aba, Gangtae berdiri dan langsung menggenggam tangan Moonyoung dengan erat.

Moonyoung yg kaget dengan perlakuan tiba-tiba Gangtae, dan berusaha melepaskan tangannya namun sangat sulit.

Setelah berada di luar Gangtae menyandarkan dengan cepat tubuh Moonyoung, hingga punggung gadis itu menempel pada mobilnya.

Ia menghimpit Moonyoung dengan sebelah tangan yg masih menggenggam erat tangan Moonyoung.

Moonyoung berusaha melepaskan dan mendorongnya namun kekuatannya serasa tak sebanding hingga terengah-engah.

"Diamlah."pinta Gangtae

"Lepaskan!"masih berusaha melepaskan genggaman

"Aku hanya ingin memandangimu. Apa tak boleh memandangi tunangan sendiri?"serunya dengan tatapan dinginnya

Love in Debt 💍 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang