Love in Debt 💍 (END)

Part 46: HomeTime ❤

💕 Yukk tekan tanda ⭐ dulu!
~ Selamat Membaca ~

💍

.

💍

.

💍

.

♡

💍

.

❤

.

❤

.

💍

.

🔞🔞 21++ 🔞🔞
🔞 21++ 🔞 PERINGATAN YANG DI BAWAH 18TAHUN SKIPP AJA YAHH
.
.

.
.
.
.
.

⛈⛈⛈⛈⛈

Pagi itu hujan sangat deras.
Angin kencang berhembus.
Kolam berenang terkena pancaran keras hujan itu.
Hawa dingin menghiasi seluruh rumah.
Bukaan lebar yg ditutup rapat.
Kegelapan yg masih bersisa karena lebatnya hujan.

Kedua manusia yg terbungkus selimut tebal.
Mereka saling berpelukan.
Menghangatkan tubuh pasangannya yg tak terbungkus sehelai pakaianpun.

Beberapa menit berlalu, sang istripun terbangun.
Beranjak turun dari tempat tidur dan memakai kembali gaun malam yg telah jatuh ke lantai, akibat permainan mereka semalam.

Moonyoung masuk ke kamar mandi.
Menyalakan air hangat dari shower mewah yg menghiasi tiap seluk beluk kamar mandi yg luas.
Mengusap sabun berbusa yg menghaluskan kulit putihnya.

"Agrrhhh....!"teriak sang istri karena terkejut dengan sebuah pelukan datang dari belakangnya

Gangtae tertawa kecil.

"Yha!aku mau mandi, pergilah!"omelnya sambil menepuk lengan suaminya

Gangtae dengan cepat memutar tubuh istrinya menghadap padanya.

Pukk..
Sebuah tangan kurus dengan jari lentik menepuk dada kekar itu, seolah menahan suaminya.

Menatap tajam mata suaminya.

"Aku lelah. Kita sudah melakukannya berulangkali tadi malam.m?"

"Maaf...hehe..Mungkin karena aku sedang bersemangat saja."memundurkan tubuhnya perlahan dengan mulut manyun

Moonyoung yg melihat raut suaminya merasa gemas.

"Chihihi..."tertawa kecil

"Yha, kenapa kau tertawa?"masih dengan mulut yg manyun

"Baiklah. Tetapi sebentar saja, m?"seru Moonyoung mengelus wajah suaminya

Sontak mulut manyun Gangtae berubah cerah dan langsung menerkam istrinya saat itu juga.

"Yha....ihihihi...."tawa Moonyoung yg menahan geli karena sang suami yg sengaja mengelitik pinggangnya

Lalu..

Cupp~
Lumatan bibir yg perlahan mengganas dari keduanya.

Melingkarkan kedua lengannya pada leher jenjang sang suami.
Mengelus titik sensitif milik suaminya, membuat Gangtae mengganas dan ingin mempercepat permainannya.

Gangtae melumat bibir itu, sambil mengangkat sebelah kaki istrinya dan mengelusnya. Sebelah tangannya lagi tengah meremas gundukan yang terlihat hingga menimbulkan suara erangan sang istri.