Rasa takut...

3.4K 392 24
                                    






Jaehyun memasuki kantornya disambut hangat oleh seluruh karyawan yang memberinya ucapan selamat atas kehamilan istrinya. Jaehyun sendiri tak tahu kenapa semua karyawannya tahu kehamilan Miyeon. ataukah Ibunya yang memberi tahu? Entahlah, Jaehyun tak tahu itu.

"Jadi benar Miyeon hamil? maksudku Rose. dia benar-benar hamil?" Johnny langsung mendatangi Jaehyun saat tahu berita kehamilan Miyeon.

"Ya, Rose hamil"

"Kau hebat Jae. kau tak butuh waktu lama untuk membuat Rose hamil. Tapi kenapa Miyeon?"

"Dia bukannya tak bisa hamil. hanya saja dia belum siap untuk hamil"  Jaehyun yang sebenarnya enggan menjelaskannya tetapi Jhonny bukanlah orang asing untuknya.

Johnny bahkan hadir di pernikahan Jaehyun dan Rose.

"Apa yang membuat Miyeon tak ingin hamil? bukankah dia juga menyukai anak-anak"

"Menyukai anak-anak bukan berarti orang itu siap menjadi seorang Ibu"

"Kau benar. Apa Miyeon terlalu takut untuk menjadi seorang Ibu?"

"Miyeon masih ingin mengejar mimpinya. dan dia berfikiran kalau dengan dirinya hamil dia harus mengubur semua mimpinya"

"Tapi apa kau yakin bisa menahan perasaanmu pada Rose? ya, kau tau sendiri maksudku"

"Itu yang aku takutkan. bahkan akhir-akhir aku sering memikirkannya"

Jaehyun mengusap surainya kasar memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi kalau dirinya memiliki perasaan pada Rose.

"Lalu, bagaimana dengan perasaan Rose padamu?"

"Entahlah. tetapi yang jelas dia tak ingin membuat Miyeon salah paham padanya. seharusnya aku tak mengikuti keinginan Miyeon waktu itu"

"Saranku, sebaiknya kau buang jauh-jauh perasaamu pada Rose dan setelah anak itu lahir cepat putuskan hubungan kalian dengannya"

Jaehyun terdiam. Apakah dirinya harus mengikuti saran Johnny atau membiarkan perasaannya tumbuh semakin besar.

[•]

"Jaehyuk, kau tak ingin tinggal bersama kakak?"

Jaehyuk nampak berfikir.

"Kak Jaehyun memintamu agar kau tinggal bersama kakak"

"Sepertinya tak perlu kak. aku tak mau merepotkan kakak dengan aku yang tinggal disana"

"Kau yakin? lalu siapa yang akan mengurusmu kalau kau tinggal dirumah sendirian,eoh?"

"Kakak tak usah khawatirkan aku. aku bisa mengurus diriku sendiri. aku tak mau merepotkan kakak terus-menerus"

"Tapi kau itu adikku. sudah sepantasnya kakak merawatmu"

"Tapi kakak sudah mempunyai Kak Jaehyun yang harus kakak urus. aku tak mau membuat kakak lelah dan berakibat buruk pada calon keponakan ku"

"Jaehyuk..."

"Kak, aku sangat berterimakasih atas semua kebaikan yang sudah kakak lakukan padaku. dan aku berjanji akan belajar dengan giat agar membuat kakak bangga padaku"

"Kakak menyayangimu.."

"Aku juga menyayangi kakak dan calon keponakan ku ini"

Jaehyuk menyentuh perut Rose yang masih rata dengan senyum lembutnya.

Rose yang mendapat perlakuan manis dari adiknya ikut tersenyum.

Namun perasaan bersalah Rose menyelimuti hatinya. karna Jaehyuk tak tahu kalau dirinya menikah dengan Jaehyun hanya sebatas perjanjian kontrak untuk membiayai sekolah dan rumah sakit Ayahnya. bagaimana kalau anak itu tahu yang sebenarnya, pasti Jaehyuk akan merasa kecewa padanya.

Marriage Contract [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang