Berpisah...

3.2K 293 13
                                    







"Kau belum memakan makanan mu?"

"Bagaimana bisa aku makan sedangkan putraku belum ditemukan" Rose kembali mengusap lelehan air matanya.

Sudah tiga hari Jeno belum ditemukan dan Eric pun belum sadarkan diri. Rose bahkan tak menyentuh makanannya sama sekali, sekalipun ia menyentuhnya hanya satu atau dua suapan saja yang masuk kedalam mulutnya. kondisi Rose benar-benar nampak memprihatinkan.

"Sudah sedari kemarin kau menolak untuk makan sayang..."

"Aku tak lapar, Jae?!"

"Sayang..."

"Aku bilang aku tak lapar Jung Jaehyun!" Rose membentak Jaehyun untuk pertama kalinya.

Hikss...

"Maafkan aku..." Jaehyun memeluk Rose yang terus menangis di pelukannya.

Sampai saat ini polisi belum menemukan keberadaan Jeno. meski mobil yang dikendarai sipenculik sempat terlihat dalam cctv tapi polisi belum bisa menemukan dimana sipenculik itu membawa Jeno. jalan satu-satunya adalah menunggu Eric sadar. karna anak itulah satu-satunya saksi mata.

"E-eric.." ucap Rose pelan, saat melihat jari jemari Eric bergerak.

"Eric, ini Mommy sayang..." Rose menggenggam tangan hangat putranya, berucap syukur kala sang putra mulai membuka matanya. Jaehyun yang melihat itu segera memanggil Dokter untuk memeriksakan keadaan Eric.

tak lama Dokter datang memeriksa keadaan Eric. Rose dan Jaehyun menunggu dengan sabar.

"Kalian siapa?" Ucap Eric pelan, tatapan matanya menatap bingung kearah orang dewasa dihadapannya.

Rose menutup mulutnya tak percaya, Ericnya tak mengingat siapa dirinya. air mata Rose kembali membasahi pipinya.

"Sayang... ini Mommy... Eric tak mengingat Mommy?" anak itu menggeleng.

Dokter pun menjelaskan bahwa Eric mengalami hilang ingatan akibat kecelakaan yang dialaminya.

"Jae, Eric tak mengenali ku, hikss..."

"Sstt.. tenangkan dirimu. yang terpenting sekarang Eric baik-baik saja" Jaehyun bersyukur Eric sudah sadar meski anak itu tak mengingat siapapun.

"Untuk sementara biarkan kondisinya membaik, jangan memaksanya untuk mengingat ingatannya dulu, demi kesembuhannya" jelas sang Dokter, yang diangguki Jaehyun dan Rose.

Rose pun mencoba menerima yang sudah terjadi. fokusnya sekarang kesembuhan Eric, Rose tak akan memaksa Eric untuk mengingat apa yang sudah terjadi. Yang terpenting sekarang adalah kesembuhan anak itu.

.
.
.

Terhitung sudah tiga, disebuah rumah sakit yang berbeda sepasang suami istri masih menunggu seorang anak kecil yang belum sadarkan diri.

"Orangtuanya pasti sangat mengkhawatirkannya" sang istri berucap didepan ruangan anak itu, memandangnya dari luar jendela.

"Apa perlu kita membawanya ke Jepang?"

"Apa?"

"Kita tak bisa meninggalkan anak ini begitu saja sedangkan kita harus segera kembali ke Jepang"

"Apa tak bisa menundanya lagi?"

"Mungkin bisa, tapi hanya sampai besok"

Sang istri terdiam berfikir, akankah mengajak anak itu bersamanya pulang ke Jepang atau meninggalkannya dirumah sakit begitu saja dengan menyuruh orang lain untuk merawat anak itu sampai orangtuanya datang menjemput.

Marriage Contract [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang