Rasa Bersalah...

3K 358 43
                                    







Dalam keadaan tak sadarkan diri Rose dibawa oleh pria itu kesebuah gudang kosong yang terletak dipinggiran kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam keadaan tak sadarkan diri Rose dibawa oleh pria itu kesebuah gudang kosong yang terletak dipinggiran kota.

Pria itu seolah tahu kalau dirinya membawa Rose kerumah, sama saja dirinya akan tertangkap. entahlah pria itu hanya ingin memiliki waktu berdua bersama Rose sebelum benar-benar membunuh gadis itu.

Rose terbangun mendapati dirinya berada diatas ranjang namun dalam keadaan tangan terikat disisi ranjang yang membuatnya susah untuk bergerak bebas.

"Kau sudah bangun?" Ucap pria itu yang datang dengan membawa nampan berisi makanan.

"Lepaskan aku?!"

"Kau ingin aku melepaskan mu?"

"Kau ingin aku melepaskan mu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya apa mau mu?!"

Pria itu semakin mendekati Rose, duduk disebelah gadis itu dengan masih memegang nampan berisikan makanan.

"Makanlah, sebelum aku benar-benar membunuh bayi yang ada dalam perutmu"

"Jangan pernah kau sentuh bayiku dengan tangan kotormu itu?!"

"Sebaiknya kau bersikap tenang atau aku benar-benar akan membunuh bayimu!"

Pria itu adalah Koo Junhoe. pria dengan segala kegilaannya yang kapan saja bisa mencelakai Rose dan bayinya.

Junhoe merasa kalau dirinya tak bisa memiliki Rose maka orang lain pun tak akan bisa.

"Sebaiknya buang jauh fikiran mu untuk lolos dari tempat ini?!" Junhoe melepaskan ikatan tangan Rose guna memudahkan Rose untuk makan.

Plakk!

Rose menampar Junhoe kala tangannya terlepas.

"Sial!" Junhoe memegangi pipinya, namun sedetik berikutnya tertawa.

"Lepaskan aku Brengsek!"

"Sebaiknya kau makan! kalau tak ingin bayimu mati karna tak mendapat asupan gizi darimu?!"

Junhoe pergi meninggalkan Rose yang masih menyumpahinya.

Rose mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Rose baru menyadari kalau dipojok ruangan terdapat alat melukis yang telah usang dengan hasil lukisan yang belum selesai.

Marriage Contract [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang