Jebakan...

3K 368 18
                                    







Jaehyun terus menghindar kala Ibunya mengejar untuk memukulnya. sedangkan Rose bingung harus berbuat apa.

Jaehyun menyuruhnya untuk masuk kedalam kamar tetapi teriakan pria itu membuatnya khawatir.

"Bu, aku bisa jelaskan?!"

"Apalagi yang ingin kau jelaskan, huh?!" Ny.Jung nampak mengatur nafasnya yang tersengal karena terlalu lelah mengejar Jaehyun.

"Aku tahu Bu, aku salah. Aku minta maaf karna sudah membohongi Ibu selama ini—"

"Ayahmu juga kau bohongi!"

"Iya, aku juga meminta maaf karna telah membohongi Ayah. tapi sungguh aku tak bermaksud menutupi semua ini selamanya. aku berniat untuk jujur pada Ibu dan juga Ayah. tetapi aku mencari waktu yang tepat untuk itu. sekali lagi aku minta maaf Bu, dan aku mohon jangan marah atau benci pada Rose. aku mohon padamu, Bu?"

Jaehyun berlutut dibawah kaki Ibunya, menyesali semua perbuatannya.

Rose yang tak bisa hanya diam saja mencoba untuk keluar dan melakukan hal yang sama seperti Jaehyun.

"Bibi, maafkan Rose Bi... Rose tak tahu kalau Jaehyun putra Bibi" Ny.Jung sebenarnya tak marah pada Rose tapi dirinya hanya ingin memberi pelajaran pada Jaehyun yang sudah membohongi dirinya.

Bugh!

Ny.Jung memukul bahu Jaehyun yang membuat pria itu mengaduh.

"Ya Tuhan. kenapa aku melahirkan anak bodoh sepertinya?!" kesal Ny.Jung yang membuat Jaehyun merengut dikatai bodoh.

"Rose, siapa pria yang waktu itu bersamamu di supermarket?"

"Dia Jungkook Bi, orang yang pernah menolongku"

"Jadi, dia juga tahu tentang kebohongan kalian?" Rose mengangguk yang membuat Ny.Jung mengurut kepala pusing.

"Maafkan Rose, bi... Hiks... Maafkan Rose..." Rose terisak merasa bersalah sudah membohongi Ny.Jung selama ini.

"Hei, kenapa menangis? ini bukan salahmu. ini salahku" Jaehyun mencoba menenangkan isak tangis Rose yang tak kunjung berhenti. Ny.Jung yang melihat itu sedikit luluh.

"Rose, bibi tak marah padamu. Bibi hanya marah pada Jaehyun. sudah jangan menangis" Ny.Jung memeluk Rose menenangkan gadis itu.

"Apa bibi sudah memaafkan ku?"

"Ya, bibi sudah memaafkan mu. meski sebenarnya bibi masih kesal pada suamimu" Rose tersenyum mendengar ucapan Ny.Jung. Jaehyun pun juga merasa senang karena Ibunya tak marah pada Rose meski masih kesal dengannya tapi itu tak apa. bukankah Ibunya berhak melakukan itu padanya.

"Terimakasih, bi..."

"Panggil Ibu. bukankah kau juga menantuku?" Ucap Ny.Jung menatap lembut Rose.

"Hikss..." bukannya menjawab Rose kembali terisak karena bahagia.

"Kenapa menangis lagi?" Jaehyun menghapus air mata bahagia Rose mencoba menanyakan gadis itu yang kembali menangis.

"Aku bahagia Jae, Ibumu mau menerima ku sebagai menantunya hiks..." Jaehyun dan Ny.Jung tertawa kala mendengar penjelasan Rose.

"Ibu juga bahagia Rose, karna kau memberi kami dua bayi kembar. terimakasih sayang... sudah memberikan hal yang sangat Ibu inginkan dunia ini" kini giliran Ny.Jung yang memeluk hangat Rose.

"Terimakasih sudah mau menerima Rose, Ibu?"

"Ibu suka panggilan mu yang sekarang, Rose"

Keduanya saling memeluk karena bahagia. Jaehyun pun merasa lega karena Ibunya mau meneri Rose sebagai menantunya.

Marriage Contract [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang