Bertemu...

1K 140 14
                                    


Eric mendatangi club malam yang pernah didatanginya guna mencari pria bernama Jaehan. Eric mencoba untuk bertanya pada salah satu bertender yang mungkin saja mengenal pria bernama Jaehan.

Dan benar saja. Jaehan adalah salah satu bertender yang bekerja di club malam ini. namun sudah dari kemarin Jaehan memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai bartender.

"Bisa kau beritahu dimana alamatnya?" Eric bertanya pada bartender yang memandangnya tanpa berkedip.

"Kalau soal itu saya tidak tahu. coba tanyakan pada Hyunjin sahabatnya" benar-benar mirip batin bartender itu saat melihat Eric.

"Dimana Hyunjin?"

"Sebentar lagi dia datang karena ini sudah jam kerjanya. Anda bisa menunggunya kalau mau?"

"Baiklah, terimakasih"

Eric pun memutuskan untuk menunggu Hyunjin datang. setelah Eric menunggu selama lima belas menit akhirnya Hyunjin pun datang.

"Kau yang bernama Hyunjin?" todong Eric langsung pada Hyunjin yang kini menatapnya kaget melihat kemiripan wajahnya dengan sahabatnya.

"Ya, kau mencari ku?"

"Bisa beritahu dimana alamat Lee Jaehan?" ucap Eric langsung tanpa memperdulikan keterkejutan Hyunjin melihat wajahnya yang begitu mirip dengan sahabatnya.

"Untuk apa kau menanyakan alamat sahabatku?" Hyunjin tak bisa memberikan alamat Jaehan pada orang asing bukan. mengingat kejadian akhir-akhir ini yang terjadi pada keluarga sahabatnya itu membuat Hyunjin perlu waspada saat seseorang menanyakan alamatnya.

"Aku perlu memastikan sesuatu"

"Maaf. Aku tak bisa memberikan alamatnya padamu"

"Akibat teman mu itu aku menjadi korban pemukulan orang tak di kenal. mereka mengira aku ini Lee Jaehan. apa kau tak penasaran kenapa wajah ku dengan sahabatmu itu begitu mirip? aku perlu memastikan sesuatu darinya!"

Hyunjin nampak menimbang-nimbang ucapan Eric.  haruskah dirinya memberikan alamat Jaehan padanya?.

sebenarnya Hyunjin pun penasaran bagaimana bisa wajah keduanya begitu mirip sedangkan setahu Hyunjin Jaehan tak memiliki saudara.

"Baiklah, akan aku beritahu alamatnya"

"Terimakasih"

Setelah mendapat alamat Jaehan, Eric langsung pergi mendatangi rumah Jaehan.

Rose memasuki kamar putri kecilnya sembari membawa cemilan untuk menemaninya belajar.

"Ini Mom bawakan cemilan agar Chae semakin semangat belajarnya"

"Terimakasih, Mom"

Setelah meletakkan cemilannya diatas meja belajar Chae, Rose mendudukkan dirinya diranjang sang putri sembari memandangi kamar yang didominasi warna biru.

"Chae~"

"Ya, Mom?"

"Eumm' Apa Chae tahu dimana rumah Kakak yang sudah mengantar Chae pulang waktu itu?" tanya Rose penasaran mengingat apa yang dikatakan Chae bahwa wajahnya begitu mirip dengan Daddynya sewaktu muda.

"Tidak, Mom. memangnya kenapa?"

"Ah' tidak. Mom hanya merasa kalau, Mom perlu berterimakasih secara langsung padanya karena sudah mengantarkan Chae pulang dengan selamat" Rose beralasan. meski sebenarnya dirinya berharap mendapatkan alamat rumahnya.

"Akan tetapi– tunggu sebentar Mom–"

Chae nampak mencari sesuatu di dalam tas sekolahnya.

"Tapi Chae punya nomor ponsel Kak Jaehan" Chaehee memang sempat meminta Jaehan untuk menuliskan nomor ponselnya di bukunya karena waktu itu ponsel Chaehee habis baterai.

Marriage Contract [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang