07. secret revealed

339 69 14
                                    

Bonne lecture

"Oh ya ampun, kalian mirip sekali."

"Iyalah mirip, namanya juga kembar!" ketus Summer, menyambar temannya. "Apa kalian tidak mengenal istilah kembar? Kalian adalah orang ke-1001 yang berkata bahwa aku dan Winter mirip. Kompak banget, heran."

"Summer, kita tau kalian kembar. Itu bentuk keterkejutan setelah melihat sesuatu yang hebat," sahut temannya satu lagi, mewakili teman yang lain. Gyséle namanya. Anaknya 11 12 sama Winter yang kalem. Tapi tetap saja, Gyséle ini tidak jauh beda dari temannya, Summer, yang tidak pernah kalem. Gyséle, she's duchess of Edenford, daughter of duke Oxford.

"Ngomong-ngomong, Winter itu malu-malu gimana gitu ya. Gemes liat dia nahan tawa dari tadi," timpal Yizhou, gadis berambut panjang terurai dari negeri seberang. Yizhou adalah anak perempuan ketiga dari Lord Severin, ia tinggal di manor tengah duchy Molyneux.

Summer menoleh, ikut memperhatikan wajah Winter yang mana membuat empunya semakin bersemu malu. "Udah jangan diliatin, bukan gitu cara menikmati kecantikan kembaranku." Untungnya Summer peka, dia merangkul bahu Winter dan menepuknya sebanyak dua kali.

Beberapa detik setelah hening, Katharina-teman Summer-tiba-tiba bertanya. "Oh iya, kamu ketemu Winter lewat portal deket Procyon itu?" Katharina adalah anak perempuan dari Baron Raymond.

Sebenarnya, kata tempat 'Procyon' sangat sensitif didengar oleh rakyat Betelgeuse. Karena Raja tidak menyukai tempat itu, bahkan dia membuat aturan untuk melarang siapapun untuk memasuki kawasan itu. Tapi justru anaknya-lah yang melanggar aturan. Summer manggut-manggut. "Iya, hebat 'kan?" Bangganya, menaik-turunkan kedua alisnya. "Kalian harus ke sana deh, tempatnya bagus banget. Beda banget sama yang diceritain di dongeng. Dongengnya hoax tuh."

Yizhou membulatkan mata dan menutup mulutnya dengan tangan. "Serius?! Ketemu pangeran yang ganteng ga? Kalau enggak, berarti belum bisa dikatakan indah."

"Enggak, gak ketemu. Tapi aku ketemu putri cantik loh!"

"Apa? Winter pasti?"

"Iya, tapi bukan!"

"Terus, ketemu dimana?"

"Di genangan air, pas aku lagi ngaca."

Katharina, Gyséle, dan Yizhou serempak melengos. Hanya Winter saja yang menganggap gurauan Summer benar adanya. Winter tidak munafik, Summer memang secantik itu. Walaupun sedikit menyebalkan, tapi Winter merasa beruntung bisa bertemu dengan orang seceria Summer, yang bisa membuatnya merasa tidak kosong dan membuatnya ikut lelah karena Summer yang banyak gerak. Tapi, ia masih belum yakin apakah dia percaya bahwa Summer adalah saudaranya. Karena selama ini, Winter belum pernah mempercayai siapapun.

"Aku tebak, kamu lebih dari sering ke Procyon, kan?" Katharina menuding Summer. "Kayanya betah banget di sana?"

Kepala Summer mengangguk. "Iya dong, yakali seindah itu dilewatkan begitu saja. Kapan-kapan kita harus ke sana."

"Tunggu, tunggu. Kaya ada yang aneh," Gyséle bergumam, berpikir sejenak. "Semua orang tau Procyon sangat jauh banget, gimana bisa kamu bolak-balik secepat dan sesering itu?"

Summer tersenyum miring, melirik Winter di sebelahnya. "Kalian ga tau kan ada jalan pintas ke sana? Cuma tiga kilometer."

"HAH?!" Sontak kalimat itu membuat ketiga anak keluarga bangsawan itu terkejut.

"Ho! Summer gitu loh!" Summer berseru senang, reaksi teman-temannya sesuai ekspektasi.

"Jalan pintas? Maksudnya gimana? Satu-satunya jalan ke sana lewat distrik Glenconner 'kan?" Heran Katharina.

KAPRIKORNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang