Matematika, ilmu yang menyenangkan~
And it's true for me.
Kalau sebelumnya gue benci Fisika, sekarang gue suka Matematika.
Gimana ya, dulu tuh gue gak terlalu suka sama Math. Gak suka ya, bukan benci. Kayak, aljabar itu susah aja gitu, gue nya juga males mikir.
Tapi semakin lama, semakin seru juga. Dan menurut gue nih, gak tau kenapa Math di SMA itu lebih mudah aja daripada SD atau SMP. Entah gue yang baru sadar Math mudah atau emang otak gue yang baru berkembang.
Dan kalian pasti pernah dengar kan, katanya kalau gurunya humble gitu pas ngajar, kita bakal suka gitu sama pelajarannya.
Nah, awal gue suka Math tuh, gitu. Berawal dari guru SMP gue yang humble pas ngajar, tiba-tiba gue jadi lebih kepo sama Math, dan kebetulan lagi guru gue yang di SMA ini sama humble nya, jadilah gue suka.
Back to topic, kebetulan di kelas gue ada yang, em, lumayan pintar sama Math. Siapa lagi kalau bukan gue dan Jake Shim.
Jake itu pinter, banget. Kalo Rangking kelas gue lima besar mulu, dia di tiga besar mulu. Ah enggak, kayaknya tahta Rangking satu itu ada di dia deh. Bahkan Taehyun yang pinter juga, gak bisa nyelip dia.
Gue tuh suka banget saingan nilai Math sama dia. Bahkan nih ya kalau ada pembagian nilai, gue suka memperhatikan nilai dia, biar jadi Reminder gitu buat gue.
Gini-gini gue punya sifat ambis. Bukan cuman gue, tapi semua manusia juga pasti punya sifat ambis kan. Ada yang kelihatan ambis nya, ada juga yang disembunyikan, kayak gue contohnya.
Makanya kadang gue suka, apa ya, panik, sedih? Kalau nilai gue rendah di pelajaran kesukaan gue, atau kalau ada yang punya nilai lebih tinggi dari gue. Dan diam-diam gue selalu memperhatikan nilai dia gitu, kayak serasa saingan dalam diam gitu loh.
"Evelyn, delapan puluh."
Gue menghela napas lega kala mendengar hasil ulangan harian gue. Saatnya menunggu abjad 'J'
"Jake, delapan puluh."
Gue mengangguk pelan. Lumayan lah, dia gak di atas gue. Tapi tetap aja gue harus waspada.
"Karena yang gak Remedial cuman empat orang, kalian boleh keluar kelas, dan sisanya mengerjakan Remedial di sini."
Akhirnya, gue dan tiga temen gue yang lain duduk di kursi luar kelas. Pengen sih ke kantin, tapi gibah dulu lah, hehe..
"Perasaan kalian berdua nilainya banyak sama, deh?" Ini Soeun, duduknya di depan gue, temen deket gue juga.
"Siapa?"
"Lo sama Jake, siapa lagi??"
Gue mendengus sambil menggoyangkan kaki gue. "Apaan, jangan gitu."
"Nilai kalian sama kan?" Kali ini Jake ngomong, sambil nunjuk Taehyun dan Soeun.
Taehyun ngangguk, "iya, tujuh puluh lima."
"Lumayan susah sih soal ulangan harian bulan ini," ucap Soeun yang dibalas anggukan dari kita bertiga.
"Eh, eh. Gue haus nih, pengen ke kantin," gue mulai berdiri dari duduk, ngebet ke kantin, haus banget soalnya.
"Bandel banget lo, ketahuan dihukum nanti," sahut Jake yang dibalas dengusan dari gue.
Bener juga sih. Tapi yaudah lah, udah pernah juga dihukum karena ketahuan ke kantin, hehe..
"Bilangin aja gue lagi ke toilet. Dah ah, bai!"
• • •
Evelyn's Friend :
Soeun Weeekly as
Caca's note :
Aku update, bcs today is
gyu's birthday♡!—13 Mar 2021, 23:15 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
Same | Jake Shim
FanfictionIni tentang gue, yang selalu jadi bahan gibahan anak kelas akibat selalu sama dengan Jake. Iya, sama. Dari yang blasteran di sekolah, menu di kantin gak pernah ganti, sampe tanggal lahir pun sama, macam-macam deh. Yang membedakan cuman satu, sifat...