"Evelyn, long time no see.."
Gue yang baru keluar dari kerumunan stand sedikit kaget kala melihat oknum yang habis nyanyi tadi sudah berdiri gak jauh dari gue.
Mungkin dulu gue sama kayak anak cewek yang lain, menjadi salah satu pengagum kak Heeseung. Tapi yang sedikit membedakan, gue lebih beruntung dari mereka.
Ya, gue mengenal Heeseung, atau kalau boleh dibilang, gue dekat sama dia.
Gue satu Komplek, lebih tepatnya satu Blok. Rumahnya berada di depan dan rumah gue sedikit masuk ke dalam, di tengah-tengah lah istilahnya.
Di Sekolah gue emang berinteraksi seperlunya aja sama dia, mengingat kak Heeseung dulu sibuk banget karena jabatannya. Mungkin sibuknya sama kayak Jake, cuman karena Jake sekelas sama gue, sibuknya tetap bisa bikin gue sering ketemu dengan cowok Shim itu.
Kak Heeseung itu teman pertama gue setelah gue pindah ke Komplek, dan dia sendiri yang menawarkan gue untuk masuk ke Sekolah ini karena dirinya juga bersekolah disini.
Terkadang kalau lewat rumah dia, gue sering ditawarin masuk mengingat Ibu kak Heeseung dekat dengan gue. Kadang lagi, kalau ada waktu kak Heeseung berkunjung ke rumah gue, untuk sekedar main bareng Kevin ataupun gue.
Setelah masuk kuliah, kak Heeseung yang terkenal suka masuk organisasi jadi semakin sibuk. Kadang gue kalau ketemu dia di Minimarket depan Komplek doang. Kalaupun gue mampir ke rumahnya guna membantu Ibunya menanam bunga, gue gak menemukan keberadaan dia karena dia sibuk di Kampus.
Mungkin akan panjang kalau gue ceritakan tentang kak Heeseung mengingat dari awal gue berdedikasi untuk menceritakan tentang gue dan Jake. Tapi singkatnya, pandangan gue yang dulunya cuek dengan cowok, yang males mikir cinta cintaan, berubah ketika oknum Darelano itu masuk ke kehidupan gue.
Sekali lagi gue bilang, siapa sih yang gak tertarik sama kak Heeseung? Bahkan gue yang bodo amat tentang masa percintaan pun bisa tertarik sama dia.
Tapi ya gitu, gue memilih menjadi pengagum rahasia dia dikarenakan gue takut. Takut karena yang suka dia itu banyak, dan pastinya dari segi penampilan ataupun otak mereka jauh lebih tinggi dari gue.
Kalau ditanya sekarang masih? Masih, cuman sebatas mengagumi, gak suka lagi. Karena gue juga tau diri mengingat dulu kak Heeseung punya pacar, gak tau sih sekarang masih apa enggak.
"Apa kabar, kak? Udah lama gak ketemu," sapa gue seraya berjalan mendekatinya.
"Baik nih, kamu sendiri apa kabar? Udah mau lulus aja ya.."
"Kabar ku baik kak, iya udah mau lulus aja. Aku tadi kaget lihat kakak di atas panggung, aku sampai lupa kalau kak Heeseung alumni SMALAND."
"Duh, padahal aku yang rekomendasikan Sekolah ini ke kamu," ujarnya sambil terkekeh, membuat gue juga ikut terkekeh.
"Gimana persiapan Ujian? SB? Mau masuk univ mana?"
"Pengennya sih satu univ sama Kevin.. kalo masalah belajar, aman kok kak, ada Kevin juga sering ngingetin buat cari soal-soal SB kalau-kalau gak lolos SN."
"Wah, semoga lolos ya, jalur SN ataupun SB. Kalau ada kesulitan belajarnya, bisa tanya-tanya kakak kok.." Dia tersenyum, mau gak mau gue juga ikut senyum.
"Kak Heeseung!" Gue menoleh, pun dengan kak Heeseung. "Jake!!"
"Apa kabar kak? Kayaknya sibuk banget nih," sapa Jake seraya berdiri di samping gue.
"Baik, lo sendiri gimana? Oh ya, selamat ya, udah lepas jabatan. Gue sering mantau juga, periode angkatan lo bagus, u did well."
"Puji syukur gue baik. Lo keren kak, makasih ya atas kritik dan sarannya, membangun banget buat gue mimpin tahun ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Same | Jake Shim
FanfictionIni tentang gue, yang selalu jadi bahan gibahan anak kelas akibat selalu sama dengan Jake. Iya, sama. Dari yang blasteran di sekolah, menu di kantin gak pernah ganti, sampe tanggal lahir pun sama, macam-macam deh. Yang membedakan cuman satu, sifat...