13. Pesan Singkat

359 73 3
                                    

"Evelyn.." gue menoleh ke arah Jake yang sedang berjalan ke arah gue.

"Mereka udah lancar main Violinnya, jadi setelahnya lo aja yang ngawasin mereka, mau? Soalnya gue pengen fokus buat ngurus event."

Gue melirik ke arah kalender yang tertempel tepat di belakang Jake.

Satu Minggu lagi event tahunan bakal di mulai, dan dalam dua Minggu sebelumnya Jake udah membagi waktunya buat fokus ke event dan padus.

Gue mengangguk tanpa ragu, mengiyakan ke dia kalau anak padus bakal jadi tanggung jawab gue. Secara mereka juga udah lancar kan, tinggal latihan biar kompak aja lagi.

"Thanks. Kalo ada apa-apa bisa tanya gue, tadi gue udah nyuruh Yeojin juga buat nemenin lo," ujarnya yang gue balas anggukan.

Menenteng tas ranselnya, Jake menepuk pundak gue. Sebelum berlalu, dia ngomong, "nanti pulang tunggu aja di depan ruang OSIS," titahnya, yang gue balas dengan anggukan karena gue emang pulang nebeng dia.

 Sebelum berlalu, dia ngomong, "nanti pulang tunggu aja di depan ruang OSIS," titahnya, yang gue balas dengan anggukan karena gue emang pulang nebeng dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Latihan Violin udah selesai. Setelah memberikan sedikit masukan ke adek kelas serta memastikan kalau ruang latihan udah kosong, gue langsung berjalan menuju ruang OSIS.

Tadinya sih pengen langsung kesana, tapi entah kenapa kaki gue malah menggiring gue buat berjalan menuju kantin dan berhenti di salah satu stand makanan ringan yang masih buka.

Setelah membeli minuman, gue kemudian berbelok ke arah ruang OSIS. Melirik ke dalam yang di mana masih rapat, gue memilih duduk di kursi yang ada di luarnya.

Sambil menunggu gue menatap minuman Pocari yang niatnya pengen gue kasih ke Jake.

Sebenarnya, gue ini kenapa sih? Tapi positif aja kali ya, mungkin gue pengen jadi orang baik karena bisa dibilang gue udah temenan sama Jake.

Sekali lagi, gue melirik ke dalam sana, menatap Jake yang lagi berdiri di depan, menjelaskan sesuatu yang gak gue tangkep sama sekali.

Hampir sekitar sepuluh menit, akhirnya anak-anak OSIS berhamburan keluar setelah mengucapkan salam. Gue memilih untuk tetap duduk, biar gak terlalu mencolok kalau gue lagi nunggu orang.

Tapi sapaan dari Sunghoon membuat perhatian beberapa orang teralihkan ke gue.

"Evelyn, nunggu Jake?" Tanyanya yang gue balas dengan anggukan kaku.

"Masuk aja, gapapa. Ajak Jake pulang gih, dia kalau lupa waktu bisa-bisa nginap di Ruang OSIS."

Pengen sih masuk, tapi gak enak. Di dalam masih ada beberapa orang, masa gue yang bukan siapa-siapa di sini tiba-tiba masuk. Jadi gue jawab ke Sunghoon, "nanti aja deh.."

Dia yang kayaknya paham langsung mengangguk lalu pamit pergi, katanya pengen ngurus banner.

Beberapa menit menunggu, Jake masih belum keluar juga.

Gue yang merasa gumoh nunggu di luar akhirnya melirik lagi ke dalam. Mungkin karena gue tadi melamun, gue gak sadar kalau di dalam cuman menyisakan Jake. Jadilah gue masuk dengan mengetok pintu dua kali.

"Lo kayak orang yang stress mikirin kerjaan aja," tegur gue setelah melihat banyak kertas yang berada dimeja Jake.

Cowok itu mengangkat kepalanya, terlihat dari muka lesu dan rambutnya yang berantakan menandakan kalau dia lagi capek.

"Pulang, Jake.."

Mengacak rambutnya, Jake berdiri sambil memasang jaketnya. "Sorry Ev, lupa waktu."

Gue keluar duluan, menunggu Jake yang langsung menutup pintu tanpa menguncinya. Gue tebak dia bakal balik lagi kesini, mengingat Sunghoon tadi bilang kalau Jake lupa waktu dia bisa nginap disini. Padahal, gue kira candaan.

Di atas motor terjadi keheningan antara gue dan Jake. Sebenarnya gue gak enak kalau kadang gue harus pulang bareng dia. Soalnya dia akhir-akhir ini lagi sibuk, mungkin karena jabatan dia mau berakhir.

Sampai di depan rumah, gue turun dari motornya. Gue memilih berdiri di sampingnya dengan tangan yang mengulurkan minuman penambah ion ke arah dia.

"Maksud kata 'pulang' gue tadi, lo pulang beneran. Balik ke sekolah gak usah masuk ke dalam ruangan, cukup ambil tas dan kunci pintu."

Entah dapat keberanian dari mana gue ngomong gitu, mana respon Jake cuman senyum tipis doang. Iya sih, gue siapanya emang berani ngomong gitu.

Mengambil minuman yang ada di tangan gue, Jake ngucapin terima kasih sembari mengacak rambut gue lalu menyalakan kembali motornya.

Terdiam sebentar sampai motor cowok itu menghilang dari pandangan gue, gue langsung memilih buat masuk ke dalam rumah.

Mungkin setengah jam gue lakuin buat beres-beres sekalian mandi, setelah selesai gue melirik ke arah handphone gue yang menyala akibat notifikasi.

Jake Shim
| Evelyn, gue pulang

Pesan singkat yang terkesan random untuk seukuran dua orang yang gak ada status apa-apa itu mampu membuat gue tersenyum lebar.

Dengan senyum yang masih terpasang di wajah gue, gue membalas pesannya dengan kata, 'jangan lupa istirahat.'




• • •




Jake's friend

Sunghoon ENHYPEN as

Sunghoon ENHYPEN as

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Caca's note :

Hi? Maaf krna lamaaaaa bgt gak up
Mungkin ini udh lewat, tapi mumpung gak telat telat bgt, aku mau ngucapin..

Selamat Hari Raya Idul Fitri dan Selamat Hari Kenaikan Isa Al-Masih ♡

Also, congrats for your 1st, 2nd, 3rd, one of my favorite groups, ENHYPEN!

em, btw, Sunghoon ganteng bgt, hehehe

—18 Mei 2021, 22:56 PM

Same | Jake ShimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang