20. His Mom

457 58 9
                                    

Di Minggu pagi yang cerah, rutinitas bangun siang gue terganggu akibat salah satu makhluk dari planet tetangga berkunjung ke kamar gue sembari bernyanyi–mengeluarkan suara yang layak gue sebut sebagai suara cerobong asap kereta.

"Tututurut tututururut~ cececera~ cecera~"

Dalam gumpalan selimut gue mendengus, dengan terpaksa mendudukkan badan gue kemudian memandang malas Kevin yang sedang meliukkan tubuhnya di depan cermin kamar.

"Ngapain siiiiihhhh!!" seru gue, membuat si makhluk planet tetangga itu terlonjak kaget.

"Oh my god~!" serunya bernada, bisa ditebak dia pura-pura kaget.

Kevin melipat tangannya di depan dada, kemudian menatap bengis ke arah gue sembari berkata, "rambut lo kayak singa."

Mau gak mau mata gue yang tadinya sayu langsung terbuka lebar guna melemparkan sebuah bantal ke badan Kevin. Lihat aja! Gue bakal jadi singa beneran nih!?

"Agh! Kenceng banget lemparnya."

"Lo sih ganggu pagi cerah gue!"

"Anak gadis harusnya bangunnya lebih pagi, kerjain pekerjaan rumah. Masa yang masak Abangnya?"

Memutar bola mata malas, gue mencibir ke arah Kevin, "emang udah masak?"

Yang ditanya terkekeh, "hehe, belum.."

Bersiap kembali menidurkan diri, tangan gue ditarik oleh Kevin. Abang gue itu melarang gue buat tidur kembali, dan memaksa gue untuk lari pagi di sekitaran Komplek.

"Hah? Enggak enggak! Please, gue capek banget habis event kemaren! Udah ah mau tidur."

"Ya justru karena capek, lo harus berolahraga pagi ini, biar badannya gak remuk!"

"Emang gitu? Enggak ah! Gue udah funwalk ya lama banget dari sini ke sini, capek!!"

Menghiraukan Kevin yang mendecak malas, gue memilih untuk menutup mata guna melanjutkan kegiatan tercinta gue.

Awalnya sih gue udah pengen larut dalam tidur, tapi sebuah nama yang keluar dari mulut Kevin mampu membuka kembali mata gue.

"Jake ikut loh.."

No no, Evelyn.. pls NOOO! DON'T!! SEJAK KAPAN LO PERDULI KALAU ADA JAKE?!

"Ck! Apaan sih, justru semakin males gue kalau ada dia."

Liar.

"Okey then, gue aja ya yang pergi? Okey? Bye?" Gue mengintip Kevin yang mulai jalan mundur ke arah pintu. "Seriously?? So, i want to go.. run? And you just.. sleep?"

"Nanti dibilang pemalas sama Jake, aduh malu banget.."

Berdecak malas, kembali, gue mendudukkan diri di atas kasur tercinta. "CK! IYA IYA IKUT!"

Dan dengan begitulah, gue sekarang sedang berlari dengan muka lempeng mengelilingi Komplek, bersama dengan Kevin tentunya.

Katanya ada Jake?
TAPI KOK GUE NYARI JAKE?!!

"Kenapa sih kepalanya kiri kanan kiri kanan mulu? Mau keseleo?" tegur Kevin, yang tengah berlari di samping gue.

"Enggak ih!"

"Hm kalau gitu.. nyari Jake? HAHAH!"

"Ah lo mah ngeselin! Orang gue nyari tukang sayur!"

Melihat ada tukang sayur di depan, gue segera berlari ke arah gerobak tersebut, mumpung cuman ada satu Ibu di sana.. kalau rame mah, males, ancang-ancang diajak ghibah gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Same | Jake ShimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang