Setelah kemarin ada tragedi perihal fans masing-masing, akhirnya hari Rabu yang cukup Evelyn benci datang juga.
Evelyn gak suka hari Rabu? Alasannya simpel. Karena di hari Rabu, jadwal pelajarannya banyak yang tentang hitungan, atau Evelyn bakal ketemu sama guru yang hobinya menyuruh merangkum.
Terlebih, hari Rabu ada mapel PJOK. Okay okay, Evelyn gak benci olahraga, Evelyn cuman males aja. Yang bikin males tuh, karena Mapel PJOK pas banget di siang hari sekitar jam sebelas, jam dimana matahari udah mulai berada di atas kepala, istilahnya.
Alasan selanjutnya, karena Evelyn males banget buat ganti baju. Pengennya tuh olahraganya pagi, biar sekalian aja berangkat pake baju olahraga, atau gak pas pulang biar pulangnya gak usah ganti baju lagi. Tapi ini malah siang, lagian aneh banget masa siang-siang bolong gini olahraga. Bukannya bikin kita dapat vitamin D malah bikin kulit gosong.
"Baik kita duluan aja pemanasannya," ujar Taehyun, karena sedari tadi guru olahraga nya belum datang.
Akhirnya, anak kelas IPA 3 dan IPS 2 yang kebetulan mendapat jadwal olahraga yang sama melakukan pemanasan, dipimpin oleh ketua kelas masing-masing.
"Hari ini kita belajar materi estafet, bukan?" ujar Soeun di sela-sela pemanasan.
Evelyn yang berdiri di baris sampingnya mengangguk sambil mendecak.
Evelyn pengennya materi kali ini basket, bukan lari estafet karena Evelyn gak kuat lari, bikin perut sebelah kiri sakit soalnya.
Tapi gak apa sih, Evelyn berharap aja guru olahraganya itu gak masuk biar dia bisa duduk di bawah pohon bareng yang lain.
"Gurunya gak masuk, kita bebas ngapain."
Kabar dari ketua kelas IPS 2 tersebut membuat mereka semua memekik senang.
Anak cewek langsung menepi buat duduk di bawah pohon, biar gak kena matahari. Sementara anak cowok udah pasti memilih buat main sepak bola.
"Kenapa ya anak cowok milihnya main futsal mulu, enggak basket gitu?" Pertanyaan random dari Chaerin membuat mereka yang duduk di dekatnya mengangguk, termasuk Evelyn.
"Rutinitas kayaknya, lagian futsal mah kayak universal, hampir semua cowok bisa," sahut yang lain.
"Si Ketos ganteng banget ya?" Ungkapan dari anak kelas sebelah mampu mengundang beberapa tatapan dari anak cewek kelas Evelyn. Sebagian dari mereka kemudian menatap Evelyn, seolah bilang, 'kayaknya lo punya saingan deh.'
Pasalnya yang muji Jake tadi termasuk anak famous di Sekolah.
Evelyn mengangkat kedua bahunya seolah gak peduli dengan tatapan teman-temannya. Kemudian, cewek bermarga Loudryx tersebut menggulirkan matanya ke arah Jake yang sedang asik menggiring bola.
Sekitar sepuluh menit Jake main, sekitar menit itu juga Evelyn menatap cowok itu. Sampai akhirnya Jake memilih buat menepuk pundak Jay, bermaksud agar cowok itu menggantikan dia.
Bukannya jalan menuju sekumpulan anak cowok yang menjadi pemain cadangan, Jake malah berjalan ke arah Evelyn dan dengan santainya duduk di samping cewek itu.
"Capek banget ya," keluhnya.
"Siapa suruh main bola," sahut Evelyn yang di balasnya dengan kekehan.
Jake mengulurkan tangannya, seolah paham dengan maksud cowok Shim itu, Evelyn meletakkan tumblr berwarna pink yang isinya masih penuh ke tangan cowok tersebut.
"Jangan di habisin," tegur Evelyn.
"Lo anak futsal ya, Jake?" Jake menoleh, kemudian mengerutkan dahinya, bermaksud memikirkan jawaban yang tepat. "Iya? Kali ya.. Lebih tepatnya sih mantan anak futsal, soalnya dulu gue ikut klub futsal sewaktu SMP."
"Suka aja sih main bola, bisa dibilang hobi, maybe? Soalnya gak ada niatan buat mendalami. Lagian di olahraga, cuman futsal doang yang gue suka. Sisanya kurang, males aja."
Evelyn terkekeh, kemudian mengangguk setuju. Kayak dia yang sebatas suka sama basket, gak ada niatan buat mendalami, karena kalau bukan karena basket, males aja dia ikut olahraga.
"Kayaknya fashion lo di bilang musik atau pendidikan ya," ujar Evelyn.
"Kita belum sedekat itu sampai lo paham seluk beluk tentang gue." Ungkapan dari Jake membuat Evelyn mengerutkan dahinya bingung, pasalnya cewek Loudryx tersebut sempat mengatakan kata semacam itu waktu mereka di toko buku.
"Kita belum sedekat itu sampai lo bisa membayar belanjaan gue."
Hampir aja Evelyn ngangkat tangan mau nabok Jake, anaknya malah ketawa. "Bercanda, hehe.." ujarnya.
"Makanya, ayo deketan lagi," sambungnya.
Merasa dari tadi cewek di depannya itu diam, akhirnya Jake memilih buat berdiri karena sedari tadi sudah di panggil oleh Taehyun.
Takut di ucapin yang macam-macam oleh Ketua Kelas itu, Jake akhirnya menepuk kepala Evelyn dua kali, guna membuyarkan lamunan cewek itu.
"Jangan melamun, lo di bawah pohon," ujarnya sebelum kembali ke tengah lapangan.
"Aduh yang lagi kasmaran lama bener!" Seruan dari Minhee membuat Evelyn menatap tajam sang empu.
Otomatis, anak kelasan mereka ikut menggodai dia yang akhir-akhir ini lagi dekat sama Jake.
Tapi tanpa Evelyn sadari, anak kelas sebelah yang sempat jadi bahan pembicaraan cewek IPA 3 menatapnya dengan tajam. Iri kayaknya.
• • •
Caca's note :
Sorry for the slow update, jangan lupa streaming mv anak-anak ya, enjina!
Anw mulai dari chap ini, kayaknya alur bakal jalan kayak cerita-cerita yang lain deh, aku rasa udah cukup bikin kesamaan Ev sama Jake, bcs aku gak 100% mengenal Jake kan..
Tapi nanti sisi-sisi dari mereka bakal keluar kok seiring berjalannya chapter, yah, tunggu aja, hehe.
—27 Apr 2021, 4:54 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
Same | Jake Shim
FanfictionIni tentang gue, yang selalu jadi bahan gibahan anak kelas akibat selalu sama dengan Jake. Iya, sama. Dari yang blasteran di sekolah, menu di kantin gak pernah ganti, sampe tanggal lahir pun sama, macam-macam deh. Yang membedakan cuman satu, sifat...