4 - Ditembak Hantu

33.2K 3.1K 158
                                    

Ava mengetuk-ketuk meja dengan pensilnya memaksa otaknya untuk bisa memikirkan plot selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ava mengetuk-ketuk meja dengan pensilnya memaksa otaknya untuk bisa memikirkan plot selanjutnya.

"Bisa tolong berhenti. Kamu ganggu saya," kata Aksa dengan tegas. Cowok itu duduk di hadapan Ava yang langsung mengerutkan dahi setelah diprotes Aksa.

"Kalau ada hantu yang menyatakan cinta padamu ... bagaimana reaksimu?" tanya Ava tiba-tiba sambil menatap Aksa dengan berbiar-binar.

"Saya akan langsung mendaftar ke rumah sakit jiwa," kata Aksa mengangkat kepalanya sebentar sebelum kembali fokus ke laptopnya. Ava bisa melihat Aksa menggeleng-gelengkan kepala.

Ava kembali menerawang kali ini mengetuk-ketuk kepalanya dengan ujung pensil bukannya meja seperti tadi.

"Kamu gak pesen minum?" tanya Aksa kali ini menatap Ava. Bukannya langsung menjawab, Ava malah tersenyum dengan sangat centilnya.

"Salah satu keuntungan bisa duduk sama kamu itu, aku gak perlu pesan apa-apa di sini. Kan kamu sudah pesan jadi gak mungkin kita diusir dari sini. Dulu aku harus menghemat uang makan supaya bisa duduk di sini. Harga es teh saja lima belas ribu. Warung depan aja cuma jual tiga ribu," cerocos Ava.

Aksa tersenyum singkat dan senyum yang mungkin hanya dua detik itu ditangkap Ava. Sesuatu yang tidak pernah Ava lihat. Namun senyum itu benar-benar membuat Ava tidak bisa berkata apa-apa. Cocok banget sama genre komik yang sedang dia tulis sekarang. Romance horror. Jadi senyum dua detik itu bisa merubah segalanya. Ava terhenyak. 'Astaga,' batinnya dan tangannya sudah menempel di dada tanpa dia sadari.

'Gila ini cowok pesonanya maut. Oke fixed. Nanti pas hantunya menyatakan cinta, cowoknya gak perlu ngomong apa-apa. Cukup senyum dua detik kayak Aksa barusan aja,' dan Ava tersenyum semakin lebar hampir seperti tertawa malah. Dan dia kembali menunduk dan kembali fokus dengan gambarnya.

Aksa yang masih menatapnya, bingung melihat perubahan Ava yang tadi seperti kehilangan arah kini kembali ke dirinya yang fokus dengan gambar di depannya. Aksa pun berdiri dan menuju ke counter café.

Tidak seberapa lama kemudian, Aksa kembali dengan membawa choco hazelnut di tangannya kemudian meletakkan minuman itu di samping Ava

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak seberapa lama kemudian, Aksa kembali dengan membawa choco hazelnut di tangannya kemudian meletakkan minuman itu di samping Ava. Ava masih tidak menyadari minuman yang dibawakan Aksa. Dia masih saja menunduk dengan tangannya menari di atas buku sketsanya.

Terjebak Kata Sahabat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang