29 - Tamu Penting

28.7K 2.6K 47
                                    

Seharian ini Ava tidak bisa berhenti tersenyum dan bersenandung bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian ini Ava tidak bisa berhenti tersenyum dan bersenandung bahagia. Pagi-pagi dia bahkan sudah membuatkan kopi untuk seluruh anggota satu timnya. Yang lain tidak berhenti menggoda Ava soal rencana pernikahannya. Ava sendiri tidak sanggup menyembunyikan raut bahagia di wajahnya.

Dia juga bisa bekerja dengan lebih cepat dan fokus. Saat makan siang tadi, Aksa menelponnya dan mengingatkan dia akan menjemputnya sepulang kerja nanti. Ava benar-benar tidak sabar. Ava sudah menyukai Aksa lama. Dan saat tahu Aksa merasakan hal yang sama, Ava semakin menyukai Aksa.

Menjelang jam setengah enam, Ava berpamitan kepada semua yang masih ada di kantor karena Aksa sudah di depan gedung kantornya. Ava pun bergegas keluar.

Saat sudah di luar, Ava melihat Aksa sedang berdiri di samping mobilnya dengan dua tangan dimasukkan ke dalam saku. Aksa sedang melihat ke arahnya dengan senyum bodoh yang seharian ini juga ditunjukkan Ava. Ava menahan napas tidak percaya bahwa pria hebat di depannya ini adalah miliknya. Dia ingin sekali melemparkan dirinya ke Aksa dan kembali merasakan pelukan Aksa.

Namun Ava menahan diri dan berjalan pelan ke arah Aksa.

"Hai," sapa Aksa.

"Hai," balas Ava dan keduanya tersenyum geli dengan diri mereka sendiri. Aksa pun berjalan memutar dan membukakan pintu mobil untuk Ava. Saat di dalam pun seperti biasa Aksa memakaikan seatbelt untuk Ava walaupun Ava bisa melakukannya sendiri.

"I miss you," kata Aksa yang sudah duduk di balik kemudi. Ava hanya tersenyum dan mendorong bahu Aksa pelan.

"Kita kerumahku ya. Mama sama papa mau ketemu. Ada juga yang sedang menunggu kita di rumah," jelas Aksa kemudian menghidupkan mesin mobil.

"Menunggu kita? Siapa?" tanya Ava.

"Nanti juga kamu tahu," sahut Aksa sambil tersenyum.

*

Mereka sampai di rumah Aksa. Ava merasa sudah lama sekali dia tidak ke rumah ini. Saat baru melangkah masuk ke dalam, tante Mia langsung merangkul Ava dengan erat dan wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu sedikit melompat kegirangan.

"Pagi ini Aksa memberitahu kami. Aku langsung meminta suamiku pulang. Kamu nggak tahu betapa bahagianya tante denger berita ini. Terima kasih. Terima kasih sudah percaya sama Aksa. Kamu bakal jadi anak tante. Sudah lama sih tante anggep kamu anak tante tapi sekarang kamu bener-bener jadi anak mama!" seru mama sambil terus memeluk Ava.

"Ma sudah ... ini yang mau nikah Ava kenapa mama yang girang gitu," kata papa Aksa sambil sedikit menarik istrinya yang terus menempel ke Ava.

"Ayo ayo, sudah ada yang menunggu kalian," ajak mama Aksa masih sama bersemangatnya.

Keempatnya pun berjalan ke ruang keluarga dan Ava melihat dua orang berpakaian rapi sedang duduk di sana. Ava menjadi semakin kaget saat melihat bude dan pakde juga duduk di sana dengan senyum manis mereka. "Bude, pakde?" kata Ava kemudian salim ke keduanya.

Terjebak Kata Sahabat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang