35 - Jarak dan Cemburu

26.4K 2.2K 20
                                    

Satu setengah tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu setengah tahun kemudian

Ava berjalan dengan cepat sambil mengeratkan syal tebal abu-abunya. Udara musim dingin di Tokyo benar-benar sesuatu yang baru baginya dan entah dia bisa berkompensasi dengan dinginnya sebagai ganti pemadangan salju putih indah menghampar sepanjang matanya memandang.

Letak apartemen miliknya tidak jauh dari kantor pusat di Jepang jadi dia tidak perlu mengeluarkan uang transportasi selama berada di sini. Ava semakin mempercepat langkahnya bukan karena dia sudah terlambat tapi karena dia benar-benar tidak menyukai hawa dingin ini.

Sama halnya di Indonesia, jam kerja di sini juga dimulai pukul delapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama halnya di Indonesia, jam kerja di sini juga dimulai pukul delapan. Begitu sampai di kantor, Ava sedikit bisa merasakan tangan dan kakinya kembali. Penghangat ruangan di kantor langsung menyeruak ke dalam badannya dan di pun melepas mantel dan syal yang sedari tadi dipakainya.

Karena kantor masih sepi, Ava merogoh ponsel di dalam tasnya dan menelpon suaminya, Aksa. Di Indonesia masih jam 6 pagi tapi Ava tahu betul suaminya itu tidak pernah bangun siang.

"Ohayou," sapa Ava dengan wajah bersemu. Dia sangat merindukan Aksa. Mereka baru menikah kurang dari dua bulan saat mereka harus berpisah lama seperti ini. Kadang dia masih suka menyalahkan dirinya sendiri. Selama setahun setengah di Jepang, Aksa baru mengunjunginya dua kali dan itu pun hanya tiga hari maksimal. Kunjungan terakhirnya tujuh bulan yang lalu.

"Ohayou. Sudah di kantor?" jawab Aksa di ujung sana. Suara serak Aksa yang berat kembali membuat Aksa menarik napas panjang.

"Baru sampai. Semalam pulang jam berapa?" tanya Ava karena semalam saat menelpon Aksa pukul sepuluh waktu Indonesia, dia masih ada di kantor.

"Sekitar setengah jam setelah kamu telpon," jawab Aksa.

"Gery dan Jaka?" tanya Ava berhati-hati.

"Mereka pulang duluan."

"Jam berapa?" tanya Ava lagi.

"Aku juga nggak terlalu memperhatikan. Mungkin jam delapanan," jawab Aksa.

"Jadi ...," kata Ava menggantung.

"Jadi apa?"

"Berdua aja sama Tania?" tanya Ava berusaha terdengar biasa.

Terjebak Kata Sahabat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang