"Sebaiknya kamu gak macam-macam sama Aksa. Apa kamu tahu dia diterima di Standford dan Harvard tapi keduanya tidak dia pilih karena Ayahnya yang meminta dirinya berkuliah di sini. Bisa dibilang kakek dari Ayahnya Aksa adalah yang mendirikan Alpha University. Karena itu Ayahnya merasa bersalah sama kakeknya kalau anaknya tidak berkuliah di tempat yang diprakarsai oleh kakeknya sendiri. Jadi bisa dibilang Aksa adalah cicit dari pendiri Alpha University. Paham gak dari sini?," sembur Mega panjang lebar.
"Aku gak pernah lihat Aksa deket sama siapapun sama sekali selama SMA. Sama. Sekali," Mega menekankan. "Anak-anak yang lain sudah tahu kalau Ava sekarang temenan sama dia. Aku tahu kamu suka sama Ava sejak acara OSPEK tapi mending kamu gak usa ngusik dia."
Leto sendiri hanya terdiam. Dia masih tidak terima dengan perlakukan yang dia terima terakhir kali. Dia tahu dia salah karena sudah memaksa Ava. Tapi Leto masih belum mau menyerah sama Ava. Paling tidak sampai Ava yang mengatakannya sendiri.
*
Ava keluar dari kelas sambil bercanda dengan Abian, Danang, dan Andre. "Ava." Dia menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. Ava langsung berhenti saat melihat Leto sedang berdiri di sana. "Boleh ngomong sebentar gak?" pinta Leto.
Sejenak Ava ragu tapi kemudian dia meminta temannya untuk duluan. "Ada apa?" tanya Ava.
"Ngobrol di danau yuk. Lebih enak," pinta Leto sekali lagi.
"Disini aja ya. Aku juga gak bisa lama," kata Ava kemudian berjalan lebih dulu ke arah bangku kayu panjang di depan fakultas Comic Art.
Ava duduk dan Leto mengikuti di sampingnya.
"Ada apa?" tanya Ava tanpa basa basi.
"Aku mau minta maaf soal kejadian di bioskop. Aku harusnya gak maksa kamu karena kamu sendiri sudah bilang gak enak badan," tutur Leto dengan nada penuh penyesalan.
"Ya udah gapapa. Aku kan juga baik-baik aja sekarang."
Leto terdiam sebentar sebelum akhirnya bertanya lagi, "Boleh tanya sesuatu gak?"
Ava memutar mata dengan jengah dan menjawab, "Tanya aja langsung. Kalau soalnya mudah pasti aku jawab. Jangan pake rumus aja."
Leto tertawa dengan candaan Ava namun tidak dengan Ava karena dia memang tidak berniat bercanda.
"Kamu ada apa sama Aksa Satria?"
Ava menoleh sebentar. Sebenarnya dia malas menjawab tapi toh akhirnya dia menjawab, "Kita temen, eh sahabat."
"Yakin cuma sahabatan? Kenapa kelihatannya lebih dari itu," todong Leto.
"Lah trus maunya apa? Kan aku jawab jujur, kita memang sahabat. Mungkin karena dia gak pernah punya sahabat jadi mungkin agak aneh lihatnya. Kamu juga pasti tahu kan," jawab Ava kali ini sedikit ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Kata Sahabat [COMPLETED]
Chick-Lit[Ambassadors' Pick: July 2022 oleh Wattpad AmbassadorsID] Ava Rayna Tsabita begitu kaget saat manusia es yang beberapa hari ini hanya bisa didengarnya tanpa berani dia tatap tiba-tiba duduk di depannya. "Sepertinya kita menghadapi masalah yang sama...