Terjebak Kata Sahabat [COMPLETED]

40 - Dalam Misi

Setelah menghabiskan tiga hari pulang ke Indonesia, Ava pun kembali ke Tokyo. Sekarang perasaannya jauh lebih baik dan beban di hatinya sudah terangkat sehingga dia bisa kembali memantapkan hati dan pikiran ke rencananya semula. Segera pulang ke Indonesia dan meluncurkan karyanya.

Selama sisa enam bulan di Tokyo, Ava benar-benar bekerja keras. Sepulang dari pekerjaannya di kantor, Ava langsung kembali ke apartemennya dan kembali menggambar. Dia ingin semua sudah siap saat dia pulang nanti.

Hari-harinya dia habiskan dengan benar-benar bekerja keras dan produktif. Tidak jarang dia hanya tidur selama dua jam dalam satu hari. Dalam rentan waktu enam bulan itu pun Ava sudah demam atau kadang flu lebih dari dua kali. Tapi dia tidak mau berhenti.

Dia ingin Aksa juga bisa merasa bangga kepadanya sebagaimana dia merasa bangga dengan semua yang sudah diraih Aksa.

*

6 BULAN KEMUDIAN

"Untuk game ketiga kami ini, kami bermitra dengan studio game Invinity. Kami pun bekerja sama dengan beberapa investor baru. Kali ini nilai yang kami terima cukup besar jadi kami benar-benar mengharapkan semuanya bisa melihat dan menikmati hasil kerja keras kami. Kalian akan merasakan sensasi seakan kalian benar-benar berada di dalam game dan terikat dengan karakter yang kalian mainkan. Dan yang pasti, game kali ini tidak akan membuka peluang bagi para cheaters," ungkap Aksa dalam wawancara dengan salah satu stasiun TV terkemuka.

Semua pun bertepuk tangan saat pembawa acara menutup acara bincang pagi itu. Aksa dan Gery yang pagi itu di wawancara.

"Sudah mau berangkat?" tanya Gery yang melihat Aksa buru-buru mengambil barang dan mengeluarkan kunci mobilnya.

Aksa melemparkan senyum lebar ke Gery dan mengangguk satu kali.

"Aku harus datang sebelum jam arrival," kata Aksa sebelum melesat cepat dari studio TV tersebut.

*

Aksa berjalan sambil melihat jam tangan di tangan kirinya. Dia kemudian berhenti di depan sebuah papan digital besar yang menunjukkan deretan nama penerbangan dan jam kedatangan. Kemudian, dia menoleh ke arah deretan kursi tidak jauh dari tempatnya berdiri.