Kali ini jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Suara hujan masih terdengar begitu keras di luar. Suara petir yang menyambar pun begitu terdengar begitu jelas.
"Mas, bikin mie dong" ujar sungchan meluruskan kakinya hingga menjuntai sampai sofa. Jeno yang tengah bermain game dengan Mark menoleh.
"Masak sendiri" ujar nya malas. Di rumah hanya ada mereka bertiga. Mark, jeno, dan sungchan. Sungchan sungguh malas memasak. Jadi ia menyuruh jeno. Masa iya dia harus menyuruh Mark? Bisa terbakar satu rumah gara gara dia masuk dapur. Bukan hiperbolis. Namun memang itu faktanya.
"Nitip bubu atau kakak beli mie rebus sih. Itu yang depan halte" ujar jeno. Mark mengiyakan. Keduanya masih sibuk bermain game membiarkan adik bungsu nya kebosanan karena ponsel nya tengah diisi daya.
"Ya udah pinjem hape" ujarnya, kedua kakak nya melirik sebentar kemudian melengos.
"Hp mu mana?" Sungchan mendengus. Ia ingin tukar kakak saja rasanya.
"Sedang di charge" ujar sungchan.
"Ambil saja. Pakai untuk menghubungi bubu" ujar Mark. Sungchan berdecak kesal. Melangkahkan kakinya kembali ke dalam kamar.
Sungchan menelepon taeyong dalam kondisi keadaan ponsel nya masih di charge.
"Halo bubu" tak lama taeyong mengangkat teleponnya.
"Kenapa dek? Kakak mau pulang nih" ujar taeyong dari seberang sana. Sungchan memajukan bibirnya.
"Adek mau nitip mie rebus yang depan halte boleh? Abang sama mas nyebelin ga mau bikin sama beli buat adek" adu sungchan, taeyong tertawa di balik telepon. Ia tengah berjalan menuju mobil nya, berniat menjemput jaehyun di rumah mingyu.
"Ya udah nanti pulang nya bubu beli. Kaya biasa kan? 4 pedes 1 ngga?" Ujar taeyong.
"Beli 3 aja. Abang sama mas ga usah" ujar sungchan ketus. Taeyong tertawa mendengar ucapan sang bungsu.
"Jangan gitu ah. Itu kakak kamu lho" sungchan merengut.
"Iya iya. Ya udah bubu cepet pulang. Adek tunggu" sungchan kemudian mematikan sambungan telepon diantara dirinya dan kakak pertamanya itu.
Saat hendak mengisi daya ponsel nya kembali, tiba tiba lampu di rumah mati total. Sungchan mematung.
"DEK DIMANA?" teriak Mark dari lantai 1. Ia juga terkejut ketika tiba tiba lampu mati.
"DI KAMAR" ujar sungchan berteriak sambil menyalakan senter di ponselnya.
"TURUN DEK" sungchan mengambil ponsel nya kemudian menuruni anak tangga tanpa berani menoleh belakang. Jujur saja. Rumahnya ketika gelap itu menyeramkan, makanya ia bisa tertidur ketika lampunya menyala.
Di ruang tengah sudah ada Mark yang duduk di sofa. Sementara jeno tengah mencari lilin di dapur.
"Mati semua kayanya bang. Soalnya tadi gelap" ujar jeno sambil berjalan memegang lilin di tangannya. Bergabung duduk di samping Abang serta adik nya itu. Sungchan dan Mark langsung mematikan senter pada ponsel nya, karena sudah digantikan oleh lilin.
"Bubu dimana?" Ujar Mark. Sungchan menoleh. Merebahkan tubuhnya di sofa yang paling panjang.
"Tadi lagi mau pulang katanya. Sekalian jemput kakak" ujar sungchan."Abang mau ambil selimut. Nitip apa?" Ujar Mark. Biar sekalian jalan maksudnya.
"Minum bang" ujar jeno. Mark mengangguk.
"Dek?" Sungchan menggelengkan kepalanya
Mark kemudian berjalan menuju kamar nya mengambil selimut dan bantal. Lalu membawa minum untuk jeno. Ia kemudian memberikan satu selimut kepada sungchan yang tengah berbaring.
"Kamu sakit dek?" Sungchan menggeleng. Tidak. Hanya dingin saja.
"adek baik baik aja kok. Makasih bang" ujar sungchan.
Tidak berselang waktu lama, suara mobil memasuki garasi terdengar. Bubu dan kak jae sudah pulang. Mark lagi lagi harus bangun guna membuka pintu.
Benar saja, di luar tengah hujan deras dengan angin besar dan petir yang terdengar bersahutan. Suasana pun gelap total.
"Masuk masuk hujan" ujar bubu sambil setengah berlari dengan tas di kepalanya. Begitupula jaehyun yang mengamankan laptop nya terlebih dahulu. Jika rusak, bukan karena biaya, tapi file file penting yang akan hilang di sana.
"Adek adek mu dimana bang?" Ujar taeyong sambil mengelap tubuhnya dengan tangan.
"Di ruang tengah. Sungchan lagi tiduran. Jeno lagi main handphone" ujar Mark. Taeyong hanya mengangguk.
"Ya sudah. Masuk kunci pintu nya" ujar taeyong. Jaehyun yang berjalan paling belakang menurut.
"Adek, nih titipan nya" sungchan yang hampir memejamkan matanya langsung membuka matanya lebar lebar. Tadinya ia sudah tidak mengharap apapun, soalnya hujan tengah deras derasnya.
"Sana ambil piring. Kakak mau ganti dulu sebentar" ujar jaehyun kemudian berlari ke kamar nya. Sungchan mengangguk pelan.
"Adeknya dibantu Jen" ujar taeyong sambil mengusap rambut jeno sebelum melangkah ke kamar nya.
"Ayo dek ke dapur ambil piring sama minum. Kita Makan di sini aja" ujar jeno. Ia berjalan kemudian mengambil 5 mangkuk dan sungchan mengambil 5 gelas. Serta air minum di tangan kanan jeno.
"Bang turunin" jeno yang sedikit kewalahan meminta bantuan dari Mark.
"Yuk dimakan mumpung masih hangat" ujar Taeyong. Mereka pun kemudian memakan mie hangat itu dengan lahap.
"Gimana sekolah kalian?" Taeyong bertanya sambil mengelus rambut jaehyun yang hampir tertidur di pangkuan nya. Dia sangat kelelahan seperti nya.
"Mark masuk tim inti basket" ujar Mark sambil merebahkan diri di samping jeno. Mereka memilih menggelar karpet di ruang tengah.
"Jeno udah mulai bimbingan olimpiade Minggu depan" jeno menimpali. Ia sedikit menarik ujung selimut agar menutupi dirinya. Resiko tidur di ujung memang seperti ini.
"Adek?" Sungchan menoleh antusias.
"Adek punya teman baru. Chenle dan jisung namanya" ujar nya antusias. Taeyong tersenyum. Syukurlah.
"Kakak gimana? Kuliahnya lancar? Hubungan sama Rose nya baik baik aja?" Tanya taeyong kepada adik nya yang tengah berbaring di paha nya itu. Ia mengusap rambut jaehyun.
"Hm" tak ada jawaban lain. Jaehyun sudah tertidur.
"Kakak tidur?" Bisik sungchan melongok jaehyun yang membelakangi dirinya. Taeyong tersenyum tipis. Perlahan tangannya memindahkan kepala jaehyun agar tidur pada bantal.
"Kakak kecapean. Adek tidur. Udah malem dek" ujar taeyong sambil menata bantal nya di samping jaehyun. Jeno dan Mark sudah terlelap di samping sungchan.
"Selamat malam, semuanya"
=========================================
Don't forget to vote and comment, thank you from bubu💚❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMANTE
Fanfiction"bubu sayang kalian semua. Di rumah jangan bandel, nurut sama kakak. Pulangnya nanti bubu bawain makan" -taeyong "Bangun, udah jam 7 atau kakak bawa selang air ke atas?" -jaehyun "Mas sama adek udah jangan ribut terus. Bubu sama kakak belum pulang...