"bubu, kita bener ke taman bermain?" Sungchan yang berada di samping jaehyun bertanya antusias kepada taeyong yang menyetir. Sementara disamping taeyong ada mark yang sedang memakan snack miliknya. Jeno duduk di kursi belakang, malah tidur dengan kaki diangkat ke atas dan berbantalan bantal yang memang disediakan di mobil karena taeyong sering tertidur di mobil, jeno sedang bermain game.
"Iya dek, kan katanya kemarin mau ke sana" ujar taeyong tersenyum. Sungchan tertawa bahagia. Jaehyun di sebelahnya tidak tahan dengan tingkah lucu adiknya yang lebih tinggi itu, ia lantas memeluk sungchan gemas.
"Mampir beli makan dulu ya? Kalian kelaperan nanti" ujar taeyong sambil mencari restoran cepat saji yang berada di pinggir jalan. Mark mengangguk setuju, walau ia sudah memakan snack, ia masih lapar.
"Mas pesen apa?" Tanya taeyong kepada jeno yang tidak terlihat wajahnya.
"Samain aja bu, es krim nya satu ya?"
"Adek mau juga" taeyong menggelengkan kepalanya.
"Abang juga"
"Je?"
"Sekalian ya bang hehe" ujar jaehyun. Taeyong menggeleng.
"Dek ikut bubu yuk, bantuin bawa" sungchan mengangguk, melepas seatbelt milik nya kemudian turun bersama taeyong untuk membawakan pesanan mereka.
Kurang dari 20 menit, taeyong datang dengan membawa burger dan kentang goreng semenntata sungchan membawa es krim pesanan semua abang nya.
"Nih dimakan dulu" ujar taeyong membagikan burger kepada adiknya.
"Jen" tidak ada sahutan dari bangku belakang membuat mark lantas berbalik.
"JENO BANGUN" ujar nya sambil melempar bantal leher ke arah adiknya yang terlelap dengan handphone yang diletakkan di dahi nya.
"Apa sih bang" ujar nya terbangun dengan lesu, meletakkan ponsel nya. Mengusap dahinya.
"Makan dulu, tidur aja" ujar mark sambil memberi burger itu kepada jeno yang bangun dengan muka lesu nya. Baru saja dia tertidur di mobil dengan ac yang dingin, eh dengan sengaja abang nya melempar bantal ke arah dirinya.
"Iya makasih" ujar nya sambil memakan es krim nya dulu. Taeyong menggeleng, memilih untuk menjalankan mobil lagi.
"Bubu, aaa" taeyong menoleh melihat sungchan yang sedang mengangkat tangannya untuk menyuapi dirinya. Taeyong membuka mulutnya.
"Makasih adek" sungchan mengangguk gembira.
"Mau tukeran bang?" Tawar jaehyun ke arah taeyong yang bersandar di kursi pengemudi menunggu mobil di depannya berjalan. Seperti biasanya jalanan besar ini sudah macet apalagi di siang hari seperti ini.
"Santai je, udah cukup tidur kok semalam" taeyong lupa, keempat adiknya eh ralat ketiga adiknya sudah bisa menyetir mobil dan memiliki surat izin mengemudi, hanya sungchan yang belum punya tapi anak itu sudah bisa mengendarai kendaraan sendiri. Ajaran jaehyun.
"Burger bubu dong dek, daripada gabut nih" ujar taeyong meminta burger nya kepada sungchan.
"Nih" ujar sungchan. Taeyong mengangguk, menyambungkan ponsel dengan audio yang ada di mobil. Lagu one direction terputar membuat mereka tak kuasa menahan suaranya untuk bernyanyi, bahkan jeno pun yang masih lesu ikut bernyanyi.
"And live while we're young" teriak mereka bertepatan dengan taeyong memarkir mobil nya di depan taman bermain.
"Yuk turun, barang nya jangan lupa. Dompet dompet. Handphone" ujar taeyong mengingatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMANTE
أدب الهواة"bubu sayang kalian semua. Di rumah jangan bandel, nurut sama kakak. Pulangnya nanti bubu bawain makan" -taeyong "Bangun, udah jam 7 atau kakak bawa selang air ke atas?" -jaehyun "Mas sama adek udah jangan ribut terus. Bubu sama kakak belum pulang...