"jen gue pergi duluan" Jeno yang sedang duduk di depan laptop nya memutar kursinya ke arah mark yang sudah rapi dengan kemeja
"Mau kemana?" Ujar nya begitu berhadapan dengan mark yang sedang merapikan kemeja miliknya.
"Pacaran dulu lah cewe gue disini juga" ujar mark, jeno hanya berdecih. Dasar bucin.
"Balik jam berapa nanti?" Tanya jeno. Mark mengangkat bahunya.
"Sore kayanya, nganter mina belanja. Tau sendiri lo kalau cewe belanja ga inget waktu" jeno hanya mengangguk.
"Baliknya jemput adek lah, tanyain dulu tapi mau dijemput atau naik ojek online. Gue mager keluar, mau main game aja rasanya" pesan jeno kepada mark.
"Oke, ntar gue jemput. Mau nitip apa lo?" Tanya mark siapa tau adiknya ingin membeli sesuatu.
"Dimsum dong, sama Boba juga. Ntar gue chat tempat yang enak deh" Mark hanya mengangguk angguk.
"Ya udah gue berangkat duluan, jangan lama lama main game nya inget mata nanti minus nambah. Jaga rumah baik baik, kakak pulang bentar lagi" pesan mark. Jeno memutar bola matanya kesal.
"Bawel, pergi sana lo" usir jeno. Mark kemudian menutup pintu kamar jeno dan berjalan turun. Namun di tengah tangga, ia bertemu jaehyun yang baru saja pulang dengan tangan kanan memegang jaket jeans miliknya sementara kopi di tangan kiri. Sudah jelas, pulang dari rumah rose alias ngapel.
"Kemana bang?" Tanya jaehyun
"Mau jalan sama mina, mumpung mina masih di sini" ujar nya jujur. Jaehyun hanya mengangguk.
"Ya udah sana, jeno di mana? Masih di kamar dia?" Tanya jaehyun, mark mengangguk alakadarnya.
"Tau sendiri adiknya kakak yang satu itu kaya gimana, kalau ngga belajar ya main game seharian. Marahin aja deh kak, kasian matanya nanti minus nya nambah lagi" jaehyun hanya tertawa mendengar perintah dari adiknya itu. Minus jeno memang paling parah namun tidak bisa berhenti untuk bermain game, anak itu memang.
"Adek di rumah chenle, biar nanti mark jemput pulangnya. Mark berangkat kak, pinjem mobil ya" ujar mark. Jaehyun hanya mengangguk membiarkan mark melakukan apapun yang ia mau. Yang penting sekarang ia harus pergi ke kamar jeno, menggagalkan rencana jeno untuk bermain game sendirian. Alias ayo main bareng jen.
"Hati hati bang" mark hanya mengangkat jempol nya.
Mark menjalankan mobilnya menuju apartemen yang menjadi tempat tinggal mina selama ini. Apartemen milik sepupu mina yang berada di pusat kota sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di sana.
Mark menaiki lift menuju ke lantai 22 tempat mina tinggal di sini, mencari dimana unit yang dimaksud kemudian menghubungi mina untuk membuka pintu.
"Masuk dulu bentar" mina membuka kan pintu namun hanya kepalanya yang keluar. Mark mengangguk. Ternyata mina masih memakai bathrobe, alias dia baru selesai mandi. Mina bahkan masih memakai handuk di rambut nya.
"Tunggu bentar ga apa apa? Baru selesai mandi nih" ujar mina, mark mengangguk.
"Gapapa, love. Take your time" ujar mark kemudian meraih bantal sofa kemudian merebahkan tubuhnya di sana. Sementara mina berjalan kembali masuk ke dalam kamar nya.
"Mark, ada makanan di kulkas. Ambil aja daripada kamu kelaperan" ujar mina dari dalam kamar. Mark yang sedang berbalas pesan di grup bersama teman temannya menoleh ke arah kamar yang masih tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMANTE
Fanfiction"bubu sayang kalian semua. Di rumah jangan bandel, nurut sama kakak. Pulangnya nanti bubu bawain makan" -taeyong "Bangun, udah jam 7 atau kakak bawa selang air ke atas?" -jaehyun "Mas sama adek udah jangan ribut terus. Bubu sama kakak belum pulang...