"bubu, ini daging sama ayam nya" jaehyun membawa kotak berisi daging yang sengaja mereka beli untuk barbeque malam ini, hitung hitung mengobati patah hati dari jeno dan pulang nya taeyong ke rumah.
taeyong yang sedang mengipas tempat yang akan mereka pakai untuk memasak pun menoleh. Mark sedang mengupas jagung sedangkan jeno dan sungchan sedang mengobrol.
"taruh situ dulu je" ujar taeyong. Jaehyun mengangguk meletakkan kotak itu berada di dekat taeyong kemudian bergabung dengan mark untuk mengupas jagung.
"Bantuin nih" mark melempar jagung ke arah jaehyun yang langsung di tangkap pria itu.
"Gitu aja ga bisa" cibir jaehyun. Mark hanya memutar bola matanya, dia memutuskan untuk selesai, memberikan sisa jagung—yang ia kupas hanya satu kepada jaehyun kemudian kembali masuk ke dalam rumah.
"BANG AMBIL KECAP YA DI DAPUR, NGERTI KAN YANG MANA KECAP? KECAP MANIS BUKAN KECAP ASIN" taeyong berteriak begitu melihat mark melangkah menjauh, mark mengangkat tangannya pertanda ia mendengar ucapan bubu nya itu. .
"Bubu jangan suruh abang sih, mending suruh adek aja" sungchan di samping nya yang sedang memakan snack kentang miliknya menoleh.
"Kok adek?"
"jeno yakin abang ga bisa bedain mana kecap manis mana kecap asin, soalnya botol nya sama dan label nya udah dicopot" terka jeno. Taeyong hanya tertawa pelan.
"BUBU, INI YANG MANA" kan benar, mark datang dengan gitar di punggung, tangan kanan memegang dua botol kecap berbeda sedangkan tangan kirinya membawa semangka favorit nya, dingin pula.
"Kan mas bilang apa, dia tuh kalau belajar pinter urusan dapur begonya luar biasa" jeno langsung mendapat toyoran dari abang nya itu.
"Ya udah sih daripada salah gue bawa keduanya aja. Bubu pilih sendiri yang mana kecap yang dibutuhin" taeyong hanya menggelengkan kepalanya. Mulai memasak untuk makan malam mereka.
"kak pisau" ujar mark hendak membuka semangka nya. Jaehyun memberikan pisau itu kepada mark.
"Ati ati, airnya netes ke baju semua" peringat taeyong dari balik pemanggang. Mark meringis. Sedikit menjauhkan tubuhnya dari semangka kemudian memotong nya.
"gimana sekolah kalian? baik baik aja kan?" Jaehyun berkata sambil mengalihkan kedua bungsu di keluarga ini yang sedang akur malam ini, tengah berbagi snack dengan jeno yang merangkul sungchan dengan selimut membiarkan adiknya tetap hangat.
"Adek baik, lagi sering main futsal bareng bang echan" lapor sungchan. Ia memang akhir-akhir ini sering bermain futsal dan ingin ikut turnamen karena kebetulan bang echan selaku kapten futsal mengajak nya.
"Kamu mas?" Jeno hanya mengangguk.
"Mau daftar olimpiade buat awal masuk pelajaran besok. Udah diizin sama kepala sekolahnya" ujar jeno.
"Ga ikut basket kaya abang?" Jeno menggelengkan kepalanya
"Gamau ikut eskul olahraga nanti banyak yang naksir" dengan senang hati mark melempar bagian bawah semangka yang dikupasnya ke arah jeno membuat adiknya mengaduh.
"Halah, banyak yang naksir sekalinya mau pacaran malah putus karena agama galaunya berhari hari" sindir mark telak membuat jaehyun dan taeyong yang sedang membawa ayam yang sudah matang itu ke tempat mereka berkumpul.
"Ya ngga usah di ingetin kali bang" gerutu jeno. Menyesal membawa mark saat bertemu Karina kala itu. Mark hanya mengunyah semangka miliknya tanpa peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAMANTE
Fanfiction"bubu sayang kalian semua. Di rumah jangan bandel, nurut sama kakak. Pulangnya nanti bubu bawain makan" -taeyong "Bangun, udah jam 7 atau kakak bawa selang air ke atas?" -jaehyun "Mas sama adek udah jangan ribut terus. Bubu sama kakak belum pulang...