BAB 20

1K 77 19
                                    

Mata Hazel terfokus pada layar televisi yang memperagakan beberapa gerakan yoga untuk wanita hamil. Pasalnya pasca berkonsultasi dengan dokter Abey, beliau menyarankan Hazel untuk rutin melakukan yoga. Yoga dapat membantu wanita hamil untuk menghindari kram yang sering timbul karena perubahan ukuran rahim.

Hazel sempat cemas saat berkonsultasi, kalau saja kram tersebut pertanda kandungan yang tidak sehat, mengingat usianya yang masih muda. Namun ternyata, kram yang sering ia rasakan – selain karena perubahan ukuran rahim – timbul karena hormon yang menyebabkan pencernaan lebih lambat, sehingga semakin banyak gas yang terkumpul di perut dan menimbulkan sembelit. Sembelit itulah yang memicu kram perut.

Hazel terlalu cemas sampai menangis setiap mengalami kram. Mau tak mau Elianra pun turut cemas. Meskipun dia adalah seorang calon dokter, namun ia belumlah mengerti akan kondisi-kondisi kehamilan. Perjalanannya untuk mencapai status tersebut masihlah panjang. Tentunya pengetahuan-pengetahuan tentang kesehatan belum banyak yang ia pelajari saat ini.

Untuk boleh masuk fakultas kedokteran di Amerika Serikat, harus lulus S1 pre-med dahulu, yaitu selama 4 tahun. Setelah itu melamar, jika diterima, membutuhkan 4 tahun tahap medical school, baru jadi dokter, tetapi belum boleh praktik mandiri. Kemudian ada medical residency lagi, dokter umum juga spesialis, dalam jenjang waktu 3 sampai 7 tahun. Siswa menjalani pelatihan yang diawasi dalam bidang fokus khususnya masing-masing. Siswa internasional yang ingin mengikuti sub-spesialisasi di suatu bidang dapat pindah untuk mendapatkan fellowship, yang memberikan pelatihan 1 sampai 4 tahun lagi. Perjalanan Elianra tentunya masih sangat panjang, sebab dia masih menjalani tahap S1 pre-med.

Namun hal tersebut tak menutup kesempatan Elianra untuk semakin rutin memperhatikan kesehatan Hazel, mulai dari memperhatikan makanan yang harus dikonsumsi oleh Hazel. Makanan-makanan tersebut harus mengandung banyak serat, sehingga lebih mudah tercerna.

“Udah siap?” Elianra muncul dari balik dapur. Hazel mengelap keringatnya setelah menekan dua tombol pada remot televisi seraya menganggukkan kepalanya.

Elianra menyodorkan segelas air putih. “Minum dulu. Habis itu mandi ya. Aku udah nyiapin air hangat.” Tangannya menyapu keringat di pelipis Hazel.

“Kamu engga ada kelas?”

“Libur hari ini. Mau jalan-jalan?"

“Tapi pasti banyak tugas kan?” balas Hazel. “Lagian di luar lumayan dingin.”

“Engga. Udah aku siapin semalem. Yakin gak mau nih?”

“Ya udah deh, aku mandi dulu ya.” Hazel berjalan menuju kamar mandi, sementara Elianra menuju dapur. Belum ada satu menit, Hazel datang menghampiri Elianra.

Elianra menaikkan sebelah alisnya. “Hmm?”

Hazel melingkarkan lengannya ke pinggang El. “Mau peluk sebentar. Aroma kamu enak.”

***

Mytha berdiri tegak sembari memegang kertas dengan tangan kanannya.

‘ETHAN WIJAYANTO – INDONESIA’ Begitu tulisan pada kertas itu.

Tak lama kemudian, seorang laki-laki melambaikan tangannya seraya tersenyum. Orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Ethan. Mytha segera menghampiri laki-laki itu.

“How’s your trip?”

Tiring,” dipeluknya Mytha sejenak.

Long time no see dan lu masih pendek aja,” ledeknya di akhir. “Yuk,” ditariknya tangan Mytha untuk mengikuti jalannya menuju konter Taxi.

“Gue markir di sana goblok!” Mytha menoyor kepala Ethan.

Ethan menundukkan kepalanya. “Huh? Sejak kapan lo ada driver license?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rumah Untuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang