Chapter 7

3.4K 220 1
                                    

What's Up guysss
I know you're better:)

Jangan lupa kasih vote, oke?

Let's start..
Happy reading

****

Positive thinking will let you do everything better than negative thinking will
-Zig Ziglar

ELLA
"Apa yang kau lakukan di sini?!" Aland, ia berteriak marah padaku. Tentu saja aku tersontak kaget tapi yang kulakukan hanya berdiri mematung tanpa ada sesuatupun yang keluar dari mulutku.

Aland menatap mataku dengan matanya yang membuatku takut, rahangnya mengeras.

Tapi, tiba-tiba aku merasa sangat pusing. Kepalaku bergeming membuatku ingin berteriak kesakitan. Aku ingin berjalan tetapi aku tidak mampu menahan badanku lagi, aku siap terjatuh ke lantai.

Namun, seperti pertama kalinya, tangan Aland yang kuat memegang erat-erat pinggangku.
"Kau mabuk," Katanya, Aland tidak marah lagi tapi suaranya terkesan dingin dan kasar.

Aku memegang tangannya kuat karena aku benar-benar pusing. Aku melihat mata zamrudnya dalam-dalam.

Aland meletakkan kepalaku di dadanya dan lagi-lagi aku mencium aroma parfumnya yang sempurna, aroma tubuhnya membuatku nyaman tidak seperti Liam yang mengerikan dan menakutkan.

Aku menutup mataku perlahan. Aku tahu sekarang kami menjadi tontonan gratis para penghuni club. Setelah menghela nafas kasar, Aland menggendongku ala brydal style, dan membawaku keluar dari sana.

AUTHOR'S P.O.V
Semenjak pertemuan di cafe. Aland terus memikirkan Ella, gadis itu tidak bisa keluar dari pikirannya.

Aland bahkan menyuruh beberapa wanita gatal untuk menemaninya di kantor tetapi entah kenapa itu tidak membantunya sama sekali untuk melupakan Ella.

Ia bahkan tidak fokus saat meeting dengan klien, maupun saat memeriksa berkas-berkas di mejanya.
Itu benar-benar membuatnya gila.

Saat ini, Aland berada di salah satu clubnya, club yang paling terkenal di kota itu. Saking menikmati winenya, Aland bahkan tak sadar sudah menghabiskan 5 botol wine dengan ukuran besar. Walaupun Aland berada di ruang pribadinya tetapi ia masih bisa mendengar dentuman musik dari luar.

Aland menatap ponselnya yang bergetar, ternyata asistennya menelepon. Aland menggeser tombol hijau dan mengaktifkan speakernya.

"Tuan, kami melihat Nona Ella," kata asisten tersebut tanpa basa-basi, sebut saja namanya Luke.

Aland langsung meletakkan gelas yang dipegangnya. "Di mana dia?" tanya Aland.

"Dia sedang di club, Tuan. Club baru milik Tuan," jawab Luke.

"Apa yang dia lakukan di sana?" tanya Aland dengan nada sedikit tinggi.

"Sepertinya Nona Ella bersama dengan teman-temannya Tuan."

Mendengar itu, Aland langsung beranjak dari ruangannya dan menuju ke club baru miliknya.

30 menit kemudian, Aland sampai di clubnya. Ia masuk dan banyak tatapan heran dari para pengunjung karena sebelumnya Aland tidak pernah datang ke club ini.

"Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya bartender menghampiri Aland.

"Berikan aku minuman," kata Aland sambil duduk di bar. Bartender tersebut langsung mengerti, wine favorite Aland adalah Screaming Eagle Cabernet Sauvignon. Bagi para peminum tentu nama itu tidak asing lagi, wine termahal di dunia, siapa yang tidak mengenalnya.

You're Mine [Lengkap✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang