WATTYS NOMINATED 2021✅
! 16+
Aland Whaston : berbahaya, miliarder sombong yang tidak suka ketika ada orang tidak taat padanya. Membunuh bukan ciri-cirinya tetapi membuat orang menderita adalah kesukaannya. Ia sangat kejam dan tak berbelas kasihan.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebegitusenangnya aku pas baca dm an beginiiiiihuhuuuuu Mkasih walaupun nggak komen di wp, aku hargaikokkkkkkk
Jadi aku langsung up nih pas abisbaca dm nyaaa
Happy reading luvvv ****
Author's POV
Aland berdiri di depan kaca besar sebagai dinding ruangannya itu. Demi Ella, ia rela melakukan apapun, Aland sudah membersihkan namanya di publik dan menunjukkan aksi nyata bahwa ia tidak pernah membunuh.
Semua tahanannya ia lepas, dan ia juga menerima hukuman atas tuduhan penculikan. Karena pengacara Aland memang handal jadi Aland hanya dikenakan sanksi walaupun sanksinya tidak main-main, yaitu sekitar 2 Miliar Rupiah, di samping itu, Aland juga berjanji akan kembali memperkerjakan para mantan tawanannya itu dengan baik.
Segitu tulusnya 'kan Aland sama Ella?
Yang membuat Aland sekarang kesal adalah, Ella tetap saja cuek padanya, memang benar Ella sudah memaafkan Aland dan mereka sudah baikan tetapi entah kenapa Ella sedikit lebih tenang dari sifat cerewetnya.
Aland mengubah raut wajahnya yang tadi memerah dan kesal kini menjadi tampak biasa saat seseorang masuk setelah mengetuk pintu.
Aland berbalik dan menatap dua orang di depannya, yang satu Lucas dan satu lagi ayah Ella. Tetapi setelah itu, Lucas langsung keluar dari sana.
"Silahkan duduk," kata Aland mempersilahkan Jaden, ayah Ella untuk duduk.
"Saya Aland Whaston," lanjutnya ikut duduk di sofa.
"Saya pernah melihat anda di tv beberapa kali."
"Ada sesuatu yang membuat anda memanggil saya?" tanya Jaden.
"Mungkin anda akan terkejut tetapi Ella putri anda adalah kekasih saya dan akan menjadi istri saya," ucap Aland lantang.
Jaden mengerenyitkan keningnya tak percaya tapi otak liciknya mengambil alih dirinya. "Benarkah? Putri saya memang menarik tapi saya pikir anda memanggil saya untuk meminta restu 'kan?"
Aland berdehem sejenak. "Tidak, saya ingin memperingatkan anda."
"Saya tidak butuh restu anda tapi Ella mungkin akan meminta ijin anda jadi saya ingin anda bersikap baik padanya."
Jaden mengumpat dalam hatinya karena kesal. "Aku tidak akan bersikap baik padanya! Dia iti gadis tidak tahu diri, dan kalau kau ingin menikahinya kau harus berlutut dulu di depanku!"
Aland tersenyum miring. "Kenapa anda begitu membencinya?"
"Ia membunuh ibunya sendiri, kalau saja ia ikut melarang ibunya keluar saat itu mungkin ibunya masih hidup sampai sekarang!" teriak Jaden.