Sebelum scroll, jangan lupa VOTE gaesss
Happy reading!!
***
If there is anything that a man can do well, i say let him do it. Give him a chance
-Abraham LincolnELLA
Aku masih memikirkan ucapan Aland tadi pagi.
Bekerja untuknya? Apa itu tidak salah? Bagaimana mungkin aku bisa bekerja untuknya melihat wajahnya saja aku merinding.Lagian, aku bisa apa? Jadi maid di rumahnya? Oh ayolah, aku lari ke New York untuk mencari hal yang lebih baik dari menjadi pembantu. Mau jadi karyawan di kantor? Aku tidak punya ijasah.
Tapi, satu hari ini aku sudah lelah mencari pekerjaan di cafe dan hasilnya tidak ada yang menerima pekerja baru. Mencari pekerjaan untukku sangat sulit apalagi aku tidak lulus sekolah, itu menjadi penyebab utamanya.
Oh ya, tadi siang, Liam menemuiku di sebuah cafe. Aku tidak tahu dia ada di sana. Dia menghampiriku dan meminta maaf atas kejadian di club. Aku tidak bilang aku memaafkannya karena aku masih sakit hati, tapi aku bilang kalau aku tidak ingin bertemu dengannya beberapa hari ke depan.
Tok tok tok
Ah, suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku. Aku meneguk air putih di meja, dan berjalan ke arah pintu. Tentu saja membuka pintu."Pagi, Mrs. Natalie," sapaku tersenyum pada Nyonya sang akuntansioner penagih uang biaya apartemen.
Aku tahu ia ke sini untuk menagih biayanya karena tadi pemberitahuan sudah masuk ke notifikasi ponselku hanya saja aku menghiraukannya. Ya, mungkin ia ke sini, karena aku tidak merespon notifikasi tersebut.
"Pagi, Ella," jawabnya ikut tersenyum.
"Aku sangat sibuk jadi lain kali saja aku main ke rumahmu," lanjutnya lagi seakan tahu ucapanku selanjutnya."Ella, kau tahu biaya apartemenmu bulan ini belum dibayar 'kan," ujar Mrs. Natalie menatapku iba.
"Maaf, tapi aku belum punya uangnya, aku baru saja dipecat," jawabku.
"Aku sudah mendengar kabar cafe tempatmu bekerja. Begini saja, bulan ini aku akan membantumu membayar apartmu tapi bulan selanjutnya kau harus bayar sendiri."
"Kau serius?" tanyaku tersenyum girang padanya dan ia mengangguk.
"Terima kasih, aku akan membayarnya secepatnya," ujarku.
"Kalau begitu aku harus pergi, bye," ucapnya melangkah menjauh. Aku merasa lega, masih ada wanita seperti Mrs. Natalie.
Aku kembali menutup pintu dan masuk ke dalam, seperti sebelumnya aku duduk di sofa sambil memakan snack yang ada di meja.
Aku menghela nafas.
Baiklah, aku akan coba berkonsultasi dengan Aland. Mungkin aku bisa benar-benar bekerja untuknya.Aku mengambil ponselku dan meneleponnya, cukup lama ia mengangkat namun akhirnya ia menjawab juga.
"Aland, i'll take it," ucapku begitu ia mengangkat teleponnya.
"Apa?"
Aku berdecak kesal. "Aku mau bekerja di perusahaanmu."
"Sounds good. Datang ke rumahku tiga puluh menit lagi dan bawa cv mu," ujar Aland dengan nada datar yang kudengar.
"Baik," jawabku dan dia langsung memutusnya sepihak. Dasar ...
Aku langsung berlari ke kamar untuk mengganti baju dan mempersiapkan syarat-syarat karyawan baru atau yang biasa disebut CV.
Kupakai rok plisket warna hijau kecoklatan bersama kaos putih dan cardigan yang senada dengan rokku. Kupikir itu tampak casual, karena aku masih sangat muda.
![](https://img.wattpad.com/cover/260335056-288-k183809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [Lengkap✓]
RomansaWATTYS NOMINATED 2021✅ ! 16+ Aland Whaston : berbahaya, miliarder sombong yang tidak suka ketika ada orang tidak taat padanya. Membunuh bukan ciri-cirinya tetapi membuat orang menderita adalah kesukaannya. Ia sangat kejam dan tak berbelas kasihan. ...