You're Mine [Lengkap✓]

Chapter 26

Udah siap baca chapter terakhir You're Mine??

Kira-kira endingnya gimana yaaa
Jujur, Jeje juga bingung bikin happy atau sad ending😁😁

Kalau begitu kita baca sama-sama aja yok...

Happy reading

****

Tampak seseorang sedang tersenyum miring mengamati ratusan orang yang sibuk mencari gadis yang baru saja ia culik di puluhan layar kaca di depannya.

Kalian benar, orang itu adalah Aaron, saudara sekaligus musuh terbesar Aland.

"Tuan, perempuan itu teriak-teriak apa yang harus saya lakukan?" tanya pengawalnya.

Aaron tersenyum licik. "Biar aku saja," jawabnya berjalan menuju ruangan yang bisa menampung ribuan orang itu di mana ia mengurung Ella di sana.

Begitu ia masuk, tampak Ella berusaha melepas tali yang mengikat tubuhnya di atas kursi jelek.

"Lepaskan aku, bajingan!" teriak Ella memaki.

Aaron tertawa keras mengejek. "Diamlah, atau aku akan menyiksamu," bisik Aaron licik.

Dengan perasaan jijik dan marah, Ella meludahi wajah Aaron di depan wajahnya. Tentu saja hal itu membangkitkan amarah Aaron.

"Kurang ajar," Aaron menampar Ella sangat keras.

"Kau tidak tahu diri!" teriak Ella.

Aaron menyeret rantai besi di dekatnya dan tersenyum miring. "Kau tidak akan bisa tidur untuk selamanya."

Srkkk
"Ahhh!" teriak Ella menahan sakit begitu ranti di tangan Aaron menembus pakaiannya.

Ssrrt

"Kau merindukanku, princess?" tanya Aaron membuat Ella heran. Kalau kalian lupa Ella pernah bermimpi seperti ini sebelumnya.

"Kau .."

"Benar, aku adalah orang yang membuatmu menderita saat kecil dan sekarang kita bertemu lagi."

"Kau jahat!" teriak Ella keras. Ia mengingat Aaron sekarang, anak laki-laki yang selalu menyiksanya saat kecil. Jika Ella bertanya maka Aaron kecil menjawab kalau ia benci kakaknya. Secara kasar, ia melampiaskan kemarahannya pada Ella.

Aaron terus menyiksa Ella, mencambuk, meludahi, menjambak, bahkan menendang wanita itu hingga Ella tak sadarkan diri.

***

"Tuan, Ella diculik oleh Aaron," kata Lucas melapor pada Aland yang sedang sibuk mencari Ella.

"Kurang ajar! Di mana tempatnya!" bentak Aland marah.

"Di markas tentara Aaron, Tuan," jawab Lucas lagi.

"Dia memilih tempat yang menguntungkannya," kata Aland.

"Saya akan segera mengumpulkan semua pengawal untuk berangkat ke sana."

"Tidak," kata Aland tiba-tiba membuat Lucas tak habis pikir.

"Biar aku dan kau saja yang ke sana."

Lucas ingin mati mendengarnya, meskipun ia pengawal yang tangguh tapi ia juga masih waras. "Tuan, mereka ada ribuan orang."

"Kenapa? Kau takut mati? Kalau begitu biar aku saja-"

"Saya akan ikut," jawab Lucas, ia yakin Aland pasti lebih kuat dari dugaannya.

Saat hendak masuk ke dalam mobil, tiba-tiba dua orang pengawal menyeret Jaden, ayah Ella ke depan Aland.

"Tuan, beliau yang membantu Aaron untuk menculik Nona Ella."