Selamat pagi-siang-malam!!!!!
Cerita di chapter sebelumnya, iya, aku tahu chapternya memnbosankan tetapi u know lahh, aku sakit jadi otakku ikut nge leg.Semoga chapter ini bisa membantu kalian menenangkan pikiran:)
Satu lagi, sepertinya cerita ini akan end alias tamat, kalian pingin ending yang begimana?
Yok, sebelum baca sperti biasa vote dulu ya bebyy
Happy reading...
****
"Ibu! Seseorang menaruh cicak mati di kantongku!" Aaron kecil tersebut, berlari ngos-ngosan turun dari tangga menuju ruang makan rumahnya itu. Di sana ia mendapati ayahnya yang sibuk membaca tumpukan kertas dan adiknya yang sibuk merapikan tas sekolahnya.
"Ibu! Ada bangkai cicak di seragam sekolahku!" adu Aaron menangis.
"Bangkai cicak? Siapa yang menaruhnya?" ayah mereka yang bertanya.
"Entahlah, tapi aku merasa jijik dan itu menakutkan," lanjut Aaron sambil menangis.
"Aland, kau tahu siapa yang menaruhnya?" tanya ibunya memeluk Aaron dan menyeka air mata anak itu.
"Tidak, lagian hanya seekor cicak mati begitu saja takut," Aland, anak yang sangat bertolak belakang dengan sifat Aaron itu berkata dengan dingin datar. Bukannya tinggi hati tapi Aland memang memiliki sifat seperti itu.
"Kakak mengejekku?" tanya Aaron melepas pelukan ibunya itu.
"Aaron, kakakmu tidak bermaksud bicara seperti itu," ayah mereka langsung berbicara sebelum kedua anak bandalnya itu benar-benar berkelahi.
"Aland, minta maaf sekarang," titah ibunya menatap Aland.
"Kenapa harus? Aku tidak -"
"Minta maaf! Kau tidak bisa menjaga adikmu dan sekarang kau juga ikut menudingnya? Ibu tidak mengajarimu seperti itu!"
Aland menghentikan aktivitas menulisnya, bentakan ibunya menggema di telinganya. "Maaf." Ucapan itu keluar begitu saja, lantas Aland kecil tersebut berlari menjauh keluar dari mansion tersebut.
Hubungan Aland dan Aaron tidak begitu baik sejak Aland berumur 12 tahun dan Aaron berumur 10 tahun. Sifat mereka yang sangat berbeda sering membuat mereka berselisih paham dan juga ikut membuat kedua orang tua mereka bertengkar.
Hal yang membuat Aland menjauhi ibunya adalah ketika ibunya berkata dengan lantang. "Aland tidak bisa menjadi penerus! Aku memilih Aaron!" Aland tidak benci karena ibunya tidak setuju ia sebagai penerus W'N Corp tetapi karena ibunya sama sekali tidak mau memberi tahu alasannya. Sejak saat itu, Aland selalu berpikiran bahwa ibunya lebih menyayangi Aaron dengan kata kasarnya ibu mereka pilih kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [Lengkap✓]
RomanceWATTYS NOMINATED 2021✅ ! 16+ Aland Whaston : berbahaya, miliarder sombong yang tidak suka ketika ada orang tidak taat padanya. Membunuh bukan ciri-cirinya tetapi membuat orang menderita adalah kesukaannya. Ia sangat kejam dan tak berbelas kasihan. ...