Jangan lupa untuk vote ya good people....
Terima kasih udah stay terus sama cerita ini..huhu...
Pengen nangissss😭Happy reading ...
****
ELLA
"Um ... Aland," panggilku pelan membuka kamarnya."Ya?" jawabnya datar.
"Menurutku ini tidak cocok untukku," ucapku menatap gaun yang menempel di tubuhku.
"Apa yang kau bicarakan? Biar kulihat," sahutnya mendekatiku dan memperhatikan sekujur tubuhku untuk beberapa menit.
Aku lantas merapikan rambutku saat ia berjalan menujuku. Kulepas rambut yang kuikat tadi untuk menutupi leher jenjangku.
Sebenarnya gaun ini sangat bagus dan indah. Aku menyukainya, hanya saja aku yang tidak cocok memakainya. Aku terlalu biasa untuk memakai gaun se-indah dan sebagus ini.
"Kau tampak cantik," ucap Aland menatapku lekat.
Ia menyisir rambutku yang berantakan di pundakku, sentuhan tangannya membuat bulu kudukku berdiri."Benarkah?" tanyaku memperjelas.
"Kau selalu cantik memakai apa pun," jawabnya kembali datar dan memasang wajah biasanya.
Aku menghela nafas, bagaimana bisa ia berkata aku cantik memakai apa pun. Apa ia tidak bisa menilai?
"Aku keluar," kataku berjalan keluar dari kamarnya dan kembali ke kamarku. Di kamarku, aku merapikan penampilanku.
Rambutku ku sisir dan ku lepas begitu saja. Wajahku dilapisi bedak dan make up tipis ringan, bukannya memuji diri sendiri tapi aku tampak cantik saat ini.
Bibirku kuolesi dengan lipstick dengan warna halus.Ahh, seharusnya aku membuka salon saja, ya?
Setelah hampir setengah jam berkutat dengan diriku sendiri, Emily membuka pintu dan masuk ke kamarku.
"Ella, Tuan Aland sedang menunggumu di mobil, cepatlah jika tidak ingin kau diomeli," celoteh Emily padaku.
"Iya," jawabku meraih tasku dan berjalan keluar mengikuti Emily.
"Kalian mau kemana? Kau tampak cantik sekali," ucap Emily di tengah jalan.
"Pernikahan kolega Aland, aku dimintanya untuk ikut," jawabku memperhatikan jalanku.
"Cepatlah masuk," ucapnya setelah kami sudah melihat mobil Aland di depan.
"Aku pergi," pamitku tersenyum pada Emily.
Lantas, aku membuka pintu mobil. Tunggu, kenapa Aland sangat tampan sekarang ...
Tuxedonya membuatnya tampak gagah dan masculin. Ini sangat meresahkan"Kau tidak masuk?" tanya Aland membuatku kembali sadar dari lamunanku.
Aku masuk dan duduk di sampingnya, ia tidak meminta supir untuk mengantar kami. Padahal kan seharusnya seperti itu.
***
"Turunlah dengan percaya diri, jangan gugup dan jangan membuatku malu," titah Aland dingin saat mobil sudah berhenti. Aku tidak menjawabnya, pandanganku hanya terfokus pada wartawan dan kameramen yang menunggu kami-ups- Aland di luar.
Aku lupa akan banyak paparazi yang menyorot Aland nantinya, astaga...
"Kau saja yang keluar, perutku sakit," ucapku sambip memegangi perutku.
Aland tiba-tiba menyentuh perutku membuatku tersentak. "Kau mau aku turun tanpa pasangan?"
Aku menelan ludahku, pasangan? Apa Aland membawaku ke sini sebagai pasangannya? Aku pikir sebagai asistennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [Lengkap✓]
RomanceWATTYS NOMINATED 2021✅ ! 16+ Aland Whaston : berbahaya, miliarder sombong yang tidak suka ketika ada orang tidak taat padanya. Membunuh bukan ciri-cirinya tetapi membuat orang menderita adalah kesukaannya. Ia sangat kejam dan tak berbelas kasihan. ...