taeyong itu polos. hidupnya flat, dan semuanya berjalan dengan apa yang harusnya berjalan, dia tak akan pernah mencoba untuk membuat merubah takdirnya di keesokan hari. namun kali ini, setelah angin memberitahu taeyong bagaimana seluruh keluarganya tewas dengan cara yang keji, semuanya berubah.
Osaka. salah satu kota di jepang yang penuh dengan hiruk pikuk lautan manusia mencari nafkah. kota yang keras, berhasil membuat ayah, ibu, maupun adiknya menghembuskan nafas terakhir disana. keinginan sang ayah yang mencoba bekerja di antah berantah memang bukan hal buruk. tetapi, satu satunya yang taeyong tak ketahui, ayahnya si pecandu mencoba melarikan diri dari lilitan hutang yang selama lima tahun ke belakang ini telah mencekiknya.
adiknya— punya hal lain kenapa dia ikut ke negara sakura tersebut. beasiswa kuliah tentunya. dia remaja yang cerdas dengan paras manis familiar seperti taeyong. namun sayang, dewa hades mencintainya dan membuat jantungnya diletakan diatas langit.
beberapa orang mempertanyakan keadaan taeyong sekarang? tentu saja, buruk. realita menghantam euphorianya. ayahnya tak sebijak yang difikirkannya, dibaliknya hanya ada wajah egois tersirat. topengnya susah dibuka.
ibunya orang baik. bahkan malaikat saja iri— melihat bagaimana suaminya yang kecanduan tetapi semuanya ia telan sendirian, sampai pisau belati menusuk ulu hatinya juga perempuan paruh baya itu membela suami sehidup sematinya.
satu satunya yang taeyong sayangkan adalah adiknya. dia terlalu berharga untuk mati muda.
seperti saat ini, taeyong masih menatap langit langit kamarnya yang kusam, hampa.
menjadikan kedua tangannya sebagai bantal, fikirannya berkeliling. dari mulai berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri; tanpa mengandalkan ten, sepupunya, atau memilih mengakhiri semuanya. taeyong kangen bermain sepak bola bersama saudaranya.
no matter what, taeyong tak menjamin jika dia bunuh diri sekarang pun besoknya dia pergi ke surga. maksudnya, adiknya masih mempunyai peluang ke surga di langit satu-pun, tapi bagaimana dengan taeyong? jadi kayu bakar neraka katanya.
hari ini, genap dua tahun dirinya mengurung diri di rumah peninggalan orang tuanya. mencoba menghilangkan dari sekian banyaknya fikiran tentang kemana keluarganya dimakamkan sekarang, polisi di jepang tak memberinya celah sedikitpun untuk membawa mereka bertiga.
kesempatan memang ada, tetapi taeyong juga tidak sekaya sepupunya. omong omong soal kampus, taeyong sendiri sama sekali tak peduli, lagipula dia sudah cerdas kok, katanya. dikeluarkan sebelah pihak juga taeyong tak akan protes. ini memang kesalahannya, yang terhanyut dengan kehidupan barunya yang berbeda. anxiety juga mempunyai pengaruh yang hebat tentang susahnya bersosialisasi dengan orang lain ya.
sejujurnya, dia sudah malu— lebih tepatnya bosan dengan keadaannya yang sekarang. dia telah mencoba berbagai cara agar mendapatkan pekerjaan tapi hasilnya ten sendiri yang mengundurkan diri dengan embel embel taeyong sakit keras. kabur, juga pernah dilakukannya. bedanya, johnny yang menemukannya.
'kalaupun kabur, memangnya punya tempat tinggal? tidak kan.'
berakhir dengan perkataan menohok dari johnny dan sejak saat itu, taeyong tak pernah mencoba untuk kembali kabur dari sana— dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
buy me | jaeyong [✓]
Actiontaeyong kira semuanya sudah berakhir, tetapi akhir dari semuanya adalah lembar baru untuk sebuah buku kehidupan yg tidak ada habisnya.