taeyong terbangun saat merasakan sesak, matanya yang sayu melihat sekeliling, ruangan yang nampak asing dengan interior seisi kamarnya dipenuhi warna putih. selain itu, ingatannya tentang kejadian tadi pagi semakin memudar.
yang tersisa dengan memorinya hanya orang asing dengan wajah menyebalkan mengangkat tinggi tinggi tubuhnya dengan cara memegang pergelangan tangannya.
dia dibawa ke mobil, lalu kain berukuran kecil itu membuatnya pingsan. taeyong juga masih mengingat jelas pemandangan terakhir yang dilihatnya sebelum pingsan. anak kecil dengan eskrim stroberi mencair di tangannya tersenyum hangat kearahnya.
lupakan itu. yang lebih parahnya, sekarang tangannya terikat ke belakang, taeyong rasanya ingin meraung raung kesakitan antara tangannya yg lecet dan sesak di pojok dinding yang dingin.
'kalau jadinya begini, mending tadi aku telan obatnya!'
suara langkah kaki membuat taeyong mengalihkan pandanganya. taeyong memasang wajah siap menyerang kapan saja, sedangkan yang berdosa, hanya tersenyum kecil melihatnya.
"sebenarnya kamu ini mau apa sih?!"
taeyong mulai mengeluarkan protesnya, ruangan dipenuhi debu tempat dia disekap seperti sekarang membuatnya benar benar tak nyaman! meskipun taeyong sendiri jarang membersihkan kamarnya.
"kalau ikatannya kulepas, bukannya kamu mau pukul aku ya?" lelaki bertubuh gagah di depannya ini bernama jaehyun. taeyong sempat melihat name tag yang terletak di jasnya. nama yang familiar.
'sial.'
bagaimana bisa jaehyun melihat potongan botol kaca minuman bir dibalik tangannya.
instingnya menyeramkan, taeyong takut."akan kuperlihatkan ini sekali, jadi lihatlah baik baik." jaehyun mengeluarkan handphone dari saku celananya, memperlihatkannya di depan mata taeyong dengan pencerahan luar biasa terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
buy me | jaeyong [✓]
Actiontaeyong kira semuanya sudah berakhir, tetapi akhir dari semuanya adalah lembar baru untuk sebuah buku kehidupan yg tidak ada habisnya.