jangan tanyakan keadaan eunwoo seperti apa sekarang, sehelai kain putih menutupi mata kanannya, kakinya pucat pasi seperti tidak ada darah di dalamnya.
"ARGH! SIALAN KAU JAEHYUN!"
eunwoo mengerang kesakitan saat kuku kakinya jaehyun lepas satu persatu.
terbayang betapa sakitnya?"diam."
"sekarang katakan, apa hubunganmu dengan taehyun." sambung jaehyun sambil memegang dagu eunwoo, menatap nyalang penuh pertanyaan dengan aura mencekam seolah olah siap menggigit kelinci di hadapannya.
"siapa kau campur tangan dalam kehidupanku ha?"
"baiklah."
jaehyun kembali mensejajarkan tubuhnya untuk kembali melepas satu persatu kuku kaki kakaknya, jika perlu ia akan kupas kulitnya dan tentu kuku tangannya.
"BAJINGAN!"
"itu pilihanmu, kau lebih memilih kedua kaki dan kedua tanganmu tak mempunyai kuku kan?" jaehyun masih terus melanjutkan kegiatannya tanpa memikirkan bagaimana eunwoo kesakitan karenanya.
"AKH! APA YG INGIN KAU TANYAKAN?!"
jaehyun meletakan garpu yg telah bersimbah darah di lantai, ia kembali menatap eunwoo tanpa ekspresi sama sekali.
"apa hubunganmu dengan taehyun? juga shin wonho? katakan sekarang atau aku akan melakukan apa yg tidak ingin kau lakukan."
***
"beomgyu?"
taeyong membuka kenop pintu kamar ICU milik taehyun, ia menatap dari belakang punggung putranya yg tengah duduk di kursi sambil terus memegang tangan temannya, matanya menatap kosong pada wajah taehyun yg masih tak sadarkan diri.
sumpah demi tuhan baru kali ini taeyong melihat beomgyu mempunyai tatapan kosong seperti itu.
"gyu?"
beomgyu menoleh, senyum pucat di wajahnya sedikit terlihat.
"papa." beomgyu bangun dari kursinya, memeluk erat bahu papanya, taeyong sedikit meringis saat pergelangan beomgyu tanpa sengaja menyentuh jenjang leher kanannya.
"papa tidak apa kan?! t— tadi taehyun menyentuh papa dimana?!"
dengan raut wajah panik, mata beomgyu menelisik seluruh sudut dan inci kulit halus taeyong, tidak ada luka apapun selain goresan agak lebar di bagian leher.
"tidak apa! lihat papa tidak apa!"
beomgyu kembali memeluk taeyong. tentang apa yg taehyun lakukan pada bubunya, beomgyu masih belum percaya secara tekhnis, ia shock berat.
mengingat taehyun adalah pribadi yg lembut dan menyenangkan.***
Beomgyu terus menjaga jarak dengan kedua kakaknya, tak menelan bagaimana penjelasaan kedua kakaknya, baginya hanya omong kosong belaka.
"hiks— DIAM!"
jeno menatap sendu wajah adiknya yg kini tengah dihadapannya.
"sejak kapan beomgyu seperti ini?"
"kakak rindu beomgyu si cerewet." sambung mark kemudian duduk di samping beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
buy me | jaeyong [✓]
Actiontaeyong kira semuanya sudah berakhir, tetapi akhir dari semuanya adalah lembar baru untuk sebuah buku kehidupan yg tidak ada habisnya.