vi. tangisan malaikat

4K 501 22
                                    

butuh sekitar dua jam untuk taeyong kembali ke rumahnya, rumahnya dengan rumah besar jaehyun memang berjarak agak jauh, mari doakan taeyong semoga beomgyu belum kembali ke rumah maupun jaehyun.

taeyong memapahkan kakinya ke dalam kamarnya, terlihat berdebu padahal baru dua hari ditinggalkan, dan taeyong yang kemarin kemarin memang terlalu malas untuk membersihkannya. siluet taeyong menatap handphonenya yang tergeletak di meja belajarnya, menyatu dengan novel dan sajak alaynya yang dia beli dari jauh jauh hari. taeyong bukan tipe orang yang menyukai tulisan tulisan sentimental, menurutnya itu terlihat menggelikan, dia bahkan bisa sampai tertawa terbahak bahak hanya dengan membaca satu bait puisi di dalamnya. normalnya, orang yang punya nasib sama seperti taeyong akan menangis hanya dengan membacanya selama satu menit. hiburan malam hari, katanya.

'gotcha!'

***

sangat singkat, taeyong berhasil membawa handphonenya dan sekarang tengah berjalan keluar untuk kembali ke rumah jung, sialnya jam sebelas malam sangat langka untuk mencari taxi disana.

"aku bisa gila, bagaimana caranya kembali ke rumah jung!" taeyong berteriak keras, masa bodoh, lagipula sudah tidak ada orang disana, jalanan sangat sepi.

"TAEYONG?!"

entah darimana lucas muncul, taeyong menoleh ke arah suara terlihat lucas yg tengah berjalan ke arahnya, ini namanya bonus sial, waktunya akan terganggu pasti karena lucas.

"kau masih hidup?!" lucas meletakan tangannya pada kening taeyong, sementara lucas bermain main dengan suhu tubuhnya, taeyong hanya diam tak merespon.

"kamu tau betapa khawatirnya aku gak sih!"

"AYO! PASTI KAU BELUM MAKAN DUA HARI LALU! KAU BERHUTANG BERCERITA PADAKU TENTANG BAGAIMANA JUNG MEMPERLAKUKANMU DISANA!"

lucas menggenggam erat tangan taeyong, mengajaknya untuk makan ke cafe terdekat, taeyong hanya bisa mendengus sungguh sial. kalau dia memberontak, lucas akan semakin berceramah lamaaa sekali, mungkin bisa memakan waktu semalaman.

***

sekarang mereka berdua tengah berada di cafe, lucas terus menerus berceloteh sementara taeyong sudah gatal, tangannya ingin segera menghubungi ten.

"sepupumu itu bodoh, kenapa kau tidak tinggal di kost—anku saja coba!" lucas mendesah kecewa, apalagi ten yang baru memberi taunya kemarin semakin membuatnya panik.

"itu gila, jungwoo dan satu temannya itu sangat berisik!" taeyong hampir tersedak kopinya.

"daripada harus bersama jaehyun." lucas memijat pangkal hidungnya, ia tidak pernah tau apa yg taeyong dipikirkan sebenarnya sungguh.

taeyong mengulum bibirnya. "lucas, apa kau menyembunyikan sesuatu tentang ten?"

bukan tanpa alasan taeyong menanyakan hal tersebut, pasalnya lucas sejauh ini telah mengetahui semua masalah hidupnya.

"a— pa maksudmu?" gaya bicaranya berubah menjadi gagap, taeyong semakin penasaran, sepertinya benar lucas tau semuanya. "katakan padaku."

"kau masih terlalu kecil taeyong."

"katakan!"

"tidak!"

"KATAKAN!" tidak ada yg bisa menyangkal jika teriakan taeyong bisa membuat orang tuli seketika.

buy me | jaeyong [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang