beomgyu dengan kaki kecilnya bergerak pelan menyentuh surai taehyun yg bercampur dengan darah.
"beomgyu.." mark menatap sendu beomgyu, ada sedikit rasa bersalah karena telah menghajar teman adiknya. tetapi tidak ada pilihan lain.
***
tentang mark dan jeno, apa mereka melihat perbuatan ayahnya di luar apartemen? tentu. bukannya tidak ingin membantu ayahnya, bahkan kaki mereka beberapa kali ingin bergerak melihat keadaan jaehyun, tetapi jaehyun akan menghukum mereka secara besar besaran untuk tidak ikut campur dalam hal pribadi ayahnya, apalagi tentang bertarung melawan maut.
ditengah tengah langkah kaki keduanya yg terdengar nyaring, mata jeno menemukan orang tak asing dengan tubuh tak bergerak sedikitpun, bercak darah terlihat di sekitar pergelangan tangan, kemeja, dan celananya.
"kak." mark yg awalnya tengah mempercepat laju jalannya, kini menghentikan sementara, menoleh ke belakang.
"ini, kak yangyang." jeno sempat berjongkok, kemudian menggenggam rahang yangyang dan melihat secara jelas itu yangyang dengan keadaan mengenaskan.
mark berlari kecil ke arah jeno kemudian matanya menangkap sosok tak asing untuknya, yangyang memang pernah berkunjung ke rumah mereka, walaupun sesekali.
jeno menepuk pelan pipi yangyang, alhasil tangan putihnya juga ikut terkena noda bercak darah.
"kak yangyang, bisa mendengarku?" berusaha membuat yangyang membuka mata, tak lama setelahnya yangyang benar benar membuka matanya walaupun dengan tatapan sayu melihat ke arah jeno.
"taehyun!"
jeno dan mark memberi ruang untuk yangyang melanjutkan apa yg ia bicarakan.
"teman beomgyu!" berusaha sekuat tenaga yangyang memberi tau keduanya, namun mereka hanya menatap bergilir tak mengerti.
mark menatap kosong manik yangyang sebelum ia kembali menepuk bahu jeno pelan.
"jeno, tolong cari seseorang untuk kak yangyang, bawa dia ke rumah sakit terdekat, aku akan kembali." kaki mark kembali berlari kecil meninggalkan jeno dan yangyang.
"dua belas!" pekik yangyang pada mark.
'semoga ini tidak seperti yg kupikirkan.'
mark kini tengah berada di depan pintu dengan nomor dua belas di bagian atasnya, dia mendobrak pintunya sekuat mungkin.
'BRAK!'
pintu terbuka, menampakan pamannya yg telah tiada dan taehyun yg tengah memegang sebuah silet tajam mencoba mendekati taeyong dengan senyum polos di wajahnya.
"TAEHYUN!"
taehyun mengalihkan pandangannya, menemukan mark yg tengah panik dengan keringat menetes di lehernya.
"twinkle twinkle lilltle star." taehyun tidak peduli, kembali ia melanjutkan kegiatannya, terlihat taeyong yg tak bisa bergeming karena tangannya masih dalam keadaan diikat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
buy me | jaeyong [✓]
Actiontaeyong kira semuanya sudah berakhir, tetapi akhir dari semuanya adalah lembar baru untuk sebuah buku kehidupan yg tidak ada habisnya.