aku terbangun karena rasa nyeri berdenyut di area kepala, padahal aku tak biasanya mengalami kekurangan darah. meringis kemudian memilih duduk di ranjang.
kenapa ranjangnya begitu keras? padahal ranjang di kamarku tak sekeras ini, empuk dan nyaman, aku melirik obat meja di sisi kanan sorot mataku sendiri tak sengaja menemukan jaehyun tengah menggenggam tangan pucat.
wajahnya terlihat lesu dan kelelahan, jangan lupa kantung matanya. aku yakin dia tak bisa tidur.
"jaehyun."
mencoba menegur tapi tak kunjung bergeming, jaehyun masih menenggelamkan kepalanya di kepalan tangan serta menggenggam jari jemari orang lain.
merasa janggal tangan siapa yg tengah digenggam oleh jung, aku menoleh.
terkejut, namun rasa debaran jantung tak terdengar dan tak terasa. mataku membulat sepenuhnya ketika surai hitam dengan selang infus di hidungnya tengah terbaring tenang.
'apa ini sebenarnya.'
aku meninggalkan tubuhku yg masih tak sadarkan diri.
ini, tak mungkin.
bagaimana pendapatmu tentang ruh atau arwah yg meninggalkan tubuhnya setelah meninggal dunia? itu bukan hanya omong omong belaka semata, itu realita, bahkan sekarang taeyong tengah merasakannya.
namun, apa artinya ia sudah mati sekarang?
taeyong dengan raut wajah terkejut melirik layar detak jantung di sisi kanan ranjang, masih terlihat bagaimana frekuensinya bersuara.
'aku belum mati, bukan?'
ia melirik jaehyun yg tengah tertidur, rasa, detak jantung, semuanya menghilang. hampa dan kosong.
"aku belum mati kan jaehyun?"
taeyong mencoba menegur, ia menggenggam jari jemari jaehyun namun tak ada gubrisan sama sekali, padahal jarinya tepat tengah menyentuh jari jemari jaehyun.
"jaehyun? jaehyun!"
taeyong terjatuh karena kakinya yg tiba tiba melemas, melihat kedua tangannya dengan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
buy me | jaeyong [✓]
Actiontaeyong kira semuanya sudah berakhir, tetapi akhir dari semuanya adalah lembar baru untuk sebuah buku kehidupan yg tidak ada habisnya.