ANAK BARU BELAGU

44 8 0
                                    

"Ayo kejar gue kalau bisa!"

"Mita! Balikin!"

Mitha Altania. Gadis berparas cantik, namun sangat menjengkelkan. Dia bersama kedua temannya sering sekali membuat onar.

Bukkk!

Kaki Mita tersandung, tapi untungnya dia tidak terjatuh di lantai. Mita menabrak tubuh seseorang, alhasil dia memeluk orang tersebut supaya dia dapat menjaga keseimbangan.

"Lepas."

Suara berat yang asing baginya mampu membuatnya mendongak. Mita mengerjapkan matanya berulang kali, merasa tak percaya dengan apa yang dia lihat. Tampan sekali. Ah, nikmat mana lagi yang ingin kau dustai?

☁☁☁

"Mit, iri gue sama lo. Beruntung banget lo, gilak!" heboh Caca.

"Pantang banget tuh mata, liat yang ganteng dikit udah heboh tujuh turunan." sewot Sandra.

"Ganteng dikit lo bilang, ha? Lo buta atau gimana sih, San? Dia tuh udah kayak pangeran yang turun dari langit." balas Caca lebay, tak terima dengan apa yang Sandra katakan.

"Lo berdua bisa diam gak, sih? Kenapa pada ngomongin cowok tadi? Gak tau apa gue masih kesal sama si Tia? Gara-gara kejadian tadi kita jadi gagal dapat contekan!" Mita angkat bicara.

Kedua temannya yang awalnya berdebat kini terdiam. Secara bersamaan mereka duduk di hadapan Mita, dan secara bersamaan lagi mereka menopang dagu masing-masing.

Mita mengepalkan kedua tangannya, bibirnya dia kerucutkan. Sedangkan kedua temannya hanya menatapnya dalam diam.

Melihat kedua temannya yang tidak bersuara, Mita pun melihat keduanya secara bergantian.

"Kok pada diam?"

"Tadi lo nyuruh diam. Gak konsisten emang anaknya." balas Caca.

"Autuh."

"Ck!" Mita berdecak kesal, lalu dia menghembuskan nafas kasar.

"Btw anyway busway, cowok tadi murid baru? Kok gue baru liat sih?"

"Masih aja ngebahas cowok itu lagi. Suka apa lo Ca sama dia?" geram Sandra yang tak habis pikir dengan jalan pikiran Caca.

"Iya sih, gue juga belum pernah ngelihat dia sebelumnya." gumam Mita pelan.

Cklek!

Pintu kelas terbuka, menampilkan seorang guru yang memasuki kelas. Ini membuat semua murid yang berada di kelas yang mulanya berhamburan sibuk menuju kursinya masing-masing.

Mata Mita menangkap Tia yang juga baru memasuki kelas. Dia yakin kalau perempuan itu sengaja menghindarinya. Awas saja dia, Mita tidak akan membiarkannya lolos. Berani-beraninya main-main sama Mita.

"Anak-anak, ayo kumpulkan tugas yang Ibu berikan kemarin."

Ah, mati!

Tamatlah sudah riwayat Mita sekarang. Lagian kenapa sih guru itu ingat saja tentang tugasnya? Kenapa tidak amnesia sekalian? Duh, maaf kan Mita yang tidak sopan ini.

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang