"Ck!" Mita berdecak sebal. Dia memutar matanya, jengah. Tidak mau lagi melihat pria itu, sekarang dia kembali melihat-lihat daerah sekitar.
Sebenarnya Mita juga pegal berdiri terus, tapi dia gengsi. Benar kata Bara tadi. Lagian, pria itu tidak peka. Mita kan mau disuruh dengan baik-baik, bukan seperti omongan Bara tadi. Kalau ketus tetap saja ketus.
Tiba-tiba Bara berdiri dan menarik tangan Mita, membawa gadis itu duduk di sebelahnya. Mita cukup terkejut dengan pergerakan cepat itu.
"Lo—"
"Udah diem, gak usah banyak protes." potong Bara cepat ketika Mita ingin mengomel.
"Ini es kepala mudanya Dek." pedagang tersebut membawa dua gelas es kelapa muda.
"Makasi Pak." ucap Bara.
Bara meminum minumannya, dia melihat Mita yang tidak ada pergerakan. Gadis itu benar-benar keras kepala dan gengsian.
"Minum." ujar Bara.
Mita berpikir sejenak. Sebenarnya dia masih gengsi, tapi dia tidak tahan melihat Bara meminum es kelapa muda yang segar itu. Tenggorokannya juga sudah sangat kering. Akhirnya dia memilih untuk meminumnya.
"Gue kira lo bakal ngajak gue ke ćafe." ucap Mita.
"Masih aja gak bersyukur."
"Dih, sok tau! Gue kan cuman ngira doang."
Bara geleng-geleng kepala, "Budeg kuping gue lama-lama sama lo."
Mita menirukan ucapan Bara dengan vokal 'i'. Setelah itu keduanya tak bersuara, mereka melanjutkan lagi minumnya. Dan keduanya fokus pada layar hp mereka masing-masing.
Mita membuka kamera diinstagramnya. Dia mengambil gambar sedikit ke bawah, menutupi supaya Bara tidak tahu. Dia punya ide untuk mengcandid wajah Bara. Jadi dia mengambil foto Bara secara diam-diam, namun dia juga ikut dalam foto tersebut.
Dan dikiranya sudah cukup banyak, Mita melihat-lihat hasil fotonya. Ternyata banyak juga yang bagus. Dia akan memilih satu foto untuk diupload di story instagramnya. Dan pilihannya jatuh pada poto dimana dirinya tersenyum sambil melihat ke arah kamera, dan Bara yang sibuk melihat hpnya.
"Tag ah!" batin Mita bersorak gembira.
Dia menge-tag akun instagram Bara, dan menuliskan caption 'With my luv<3'.
Terserah jika Bara akan marah karena ini, yang penting dia bisa memanasi Tia. Biar perempuan itu tahu bahwa Mita sedikit lagi akan menang, dan biar perempuan itu bisa menguatkan mental untuk kekalahannya.
Bara bangkit dan menutup layar hpnya. Mita tahu bahwa pria itu belum melihat story Mita. Padahal Mita ingin melihat reaksi Bara seperti apa.
"Pulang sekarang?" tanya Mita yang enggan untuk bangkit.
"Kalau lo mau tinggal, yaudah."
"Ngomong tuh yang manis dikit kek." ucap Mita memberi jeda. "Nanti gue ngambek nih!"
"Sumpah, gue gak peduli." acuh Bara, dia langsung berjalan menuju motornya.
"Nasib, nasib. Untung sayang." Mita segera menutup mulutnya, untung saja Bara tak mendengarnya.
"Eh, untung taruhan." ralatnya cepat dengan suara yang pelan.
Mita bangkit, dan berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Menunjukkan bahwa dia sedang sangat kesal. Kalau saja Mita tidak butuh Bara, pasti sudah dia tonjok-tonjok tuh mukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BARA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA, AND VOTE CERITANYA. UP SESUAI MOOD AUTHOR, HEHE SORRY. "Nanti gue ngambek nih!" -Mita "Sumpah, gue gak peduli." -Bara Mita Altania. Gadis nakal dan tukang bully. Dia tak punya malu, dan sering berperilaku seenaknya. Jika...