MITA ALTANIA, JANGAN DILAWAN!

22 7 0
                                    

☁☁☁

Sepulang sekolah, three troublemakers berkumpul di kamar Mita. Memang rumah Mita adalah tempat yang strategis karena tidak terlalu jauh dari sekolah. Juga, berkumpul di rumah Mita itu banyak keuntungannya. Salah satunya karena banyak makanan.

"Gue masih kesal banget sama hari ini! Sama cowok si anak baru itu. Sama si Tia juga. Ah!" luap Mita yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Mit, gue pakai baju yang ini gak pa-pa, kan? Untuk gue aja gak pa-pa, kan?" tanya Caca tanpa menjawab ocehan Mita.

Mita memicingkan matanya, dia melihat jelas baju yang sedang Caca kenakan. Juga, dengan baju yang Sandra kenakan.

"Itu baru gue beli bego." omel Mita.

"Yaelah, pelit bener lo! Ginian kan kecil buat lo, tinggal gesek aja udah dapat banyak yang beginian." balas Caca.

"Oke, ambil." putus Mita biar tidak berlama-lama mendengar celetukan Caca.

"Yeay! Gitu dong!"

Caca dan Sandra memang numpang mandi di rumah Mita. Memang sudah sering sih begini. Tapi hari ini mereka tidak membawa baju karena awalnya memang tidak ada niat buat mandi di rumah Mita. Ini semua karena mereka merasa bau keringat karena dihukum di bawah terik matahari tadi.

Caca mencampakkan tubuhnya seenaknya di atas kasur Mita, dia membuka notice chat yang masuk ke hpnya.

"Kenapa lo senyam senyum? Kesambet?" tanya Mita bergidik ngeri.

"Dion romantis banget sih! Kan jadi gemes!"

"Bucin terus!"

"Iri? Bilang bos!"

Mita sudah sering sekali dibuat geleng-geleng dengan tingkah Caca. Dia menerima semua kekurangan dan kelebihan dua temannya ini. Caca dan Sandra itu sangat baik padanya.

"Digombalin mulu, jadian kagak." sindir Sandra sarkasme. Dan Caca hanya membalas dengan mengangkat satu bibir atasnya, mengejek.

"Oh iya Ca, boleh minta tolong gak?" tanya Mita sambil menggulungkan handuk dirambutnya yang basah.

"Tumben amat lo minta tolong."

"Ck!" Mita berdecak kesal. "Gue serius."

"Yaudah, apa?"

"Tolong tanyain dong ke Dion tentang anak baru tadi. Kok kayaknya dia sok bos gitu sih."

Caca membelalakkan matanya. "Jangan-jangan?"

"Jangan-jangan apa?" heran Mita.

"Jangan-jangan lo suka ya sama dia?" serentak Caca dan Sandra.

"Amit-amit."

"Sekarang boleh amit-amit, tapi entar pasti amin-amin."

"Dih! Udahlah, cepat tanyain." kesal Mita.

"Iya-iya. Sabar dong Mbaknya."

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang