PERMAINAN BASKET BARA

24 2 0
                                    

☁☁☁

Sepulang sekolah Mita sudah nangkring saja di motor Bara. Dia menunggu pria itu yang tak kunjung pulang. Padahal tadi Mita sudah ke kelas Bara, tapi pria itu bersama teman-temannya sudah tidak ada di kelas. Kemana sebenarnya mereka?

"Eh— David!" Mita menjegat seseorang yang ingin menuju motornya.

"Ada apa?" ketus pria itu.

"Lo lihat Bara gak?"

"Lagi main basket."

"Dimana?"

"Di toilet." jawab David asal, lalu dia melangkah ke motornya.

"Bego jangan dipelihara!" jerit Mita.

Tanpa pikir panjang, Mita langsung berlari memasuki gedung sekolah kembali. Tempat tujuannya cuma satu, yakni lapangan basket. Pantas saja daritadi dia menunggu tak membuahkan hasil, rupanya orang yang ditunggu malah sibuk dengan aktivitasnya.

Ini salah Mita juga sih, dia tidak membuat janji ataupun bilang dulu pada Bara bahwa dia ingin pulang bareng. Mungkin jika dia bilang, Bara tidak akan membuatnya menunggu seperti ini.

Dan akhirnya Mita sampai di lapangan basket sekolah. Dia memegang lututnya sambil menunduk, nafasnya ngos-ngosan. Lalu Mita memutar pandangannya, mencari keberadaan Bara.

Mita menangkap Bara yang sedang bermain basket bersama teman-temannya, dan juga dia melihat ada anak dari kelas lain yang ikut bermain bersama mereka.

"Ganteng banget anak orang." gumam Mita pelan. Dia terpana melihat Bara yang mengibaskan rambutnya yang basah.

Untung saja sudah pulang sekolah, dan tidak ada yang menonton mereka bermain. Jadi, Mita tidak mendengar lagi pujian-pujian dari cewek-cewek sekolah untuk Bara.

Tiba-tiba ada orang yang masuk dengan membawa kresek berisi botol-botol minum. Mita tebak pasti itu untuk yang bermain basket.

"Eh, tunggu!" cegat Mita, dan orang itu pun berhenti.

"Kenapa Mit?"

"Gue minta satu minumnya."

"Gak bisa, gue belinya udah pas." tolak pria itu.

"Ck!" Mita merampas kresek tersebut dan mengambil satu botol minumnya. "Bukan buat gue, tapi buat Bara. Biar gue aja yang pegang." ucap Mita, dia melangkah pergi menuju bangku yang ada di pinggir lapangan.

Tanpa sepengetahuan Mita, ternyata Bara melihat itu semua. Pria itu hanya menyunggingkan satu sudut bibirnya, dia merasa lucu dengan tingkah Mita yang selalu seenaknya.

"Ayo Bar! Masukin bolanya!" sorak Mita dari pinggir lapangan.

Aldo cs yang mendengar itu langsung melihat ke sumber suara, mereka sudah tidak fokus pada bola. Memang cukup mengherankan karena biasanya Mita tidak akan seheboh itu jika mereka bermain. Malah sebelumnya, Mita adalah orang yang mendoakan tim Aldo cs kalah.

"Ngapain lo di sini Mito?!" jerit Bimo.

"Itu merek hp goblok!" sambung Dion.

"Ni lapangan bukan punya bapak lo, jadi bebas dong kalau gue di sini." balas Mita menjerit.

"Gak—"

"Bim, lanjut!" potong Kelvin cepat, dia tidak mau timnya kalah hanya karena Bimo yang sibuk berdebat dengan Mita.

Mereka melanjutkan lagi permainannya, dan Mita terus menyoraki Bara. Sanking hebohnya, Mita sampai berdiri di atas bangku. Ini pertama kalinya dia melihat Bara bermain basket, dan dia cukup takjub dengan kejagoan Bara.

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang