Izin

1.6K 182 29
                                    

Sabrina Carpenter - Blueberries

•••

Di sinilah mereka, berhadapan dengan bunda Bian untuk meminta izin. Sebenernya kalo sama bunda Ana mah gampang-gampang aja minta izinnya, nah beda lagi kalo sama ayah Chris.

"Tumben kalian jam segini pada main kesini?" Tanya bunda Ana sembari menyiapkan makanan untuk makan malam. "Numpang makan ya?"

"Engga kok bun, tapi kalo diajak mah mau-mau aja." Mendengar Lais berbicara seperti itu membuat yang lain geleng-geleng kepala. Kelakuan.

"Iya bunda ajakin kok."

"Tapi bun, kita juga mau minta izin sih." Bunda yang semula fokus menata meja makan akhirnya menatap teman-teman anaknya. "Kita nanti lusa ada kegiatan di Malang bun, Temu Nasional organisasi gitu, bunda izinin gak?" Ucap Dion.

"Loh jauh banget dek, harus banget di Malang ya?" Bian yang sedari tadi diam cuma ngangguk-ngangguk aja. Memang kan kalo minta izin yang ngomong mereka, Bian diem doang.

"Ada yang jagain? Maksudnya kating kalian mungkin? Jauh loh dek itu, bunda mah tenang kalo ada yang jaga kalian." Ucap bunda sembari mengajak mereka ke ruang tamu agar enak ngobrolnya.

"Gak ada, tapi kita bisa kok bun jaga diri sendiri. Bunda tenang aja, trust me." Ucap Bian menenangkan bundanya.

"Beneran kalian bisa? Bunda mah izinin aja toh ini kegiatan dari kampus. Nanti bilang sama ayahnya pelan-pelan aja ya biar di izinin."

Mendengar itu mereka akhirnya bernafas lega, tinggal nunggu pulang kerja ayahnya Bian aja.

Tak berapa lama Ayahnya Bian pulang, kaget sebenarnya di ruang tamu pada rame udah gitu liatin dia tegang gitu pula.

"Ayah pulang." Ucap Ayah sembari mencium kening sang istri. "Ini kenapa kok pada kumpul di sini?"

Kali ini giliran Chen untuk berbicara meminta izin. Ribet banget emang kalo urusan sama Bian tuh, tapi gak apa-apa kan namanya teman, jadi saling membantu.

"Gini yah, kita mau minta izin. Kan ada kegiatan organisasi Temu Nasional, nah tempatnya itu di Malang, jadi disana kita semingguan."

Ayah diem setelah denger ucapan Chen, bikin yang lain deg-degan aja.

"Harus kamu banget dek? Itu jauh loh udah gitu seminggu lagi." Ucap Ayah setelah menghela nafasnya.

"Ya gimana dong, dari sana mintanya aku sama temen-temen yang ikut. Ayolah yaaah lagian ini juga kegiatan kampus kok." Mohon Bian.

"Yaudah ayah izinin tapi jangan macem-macem ya di sana, harus sering-sering beri kabar sama ayah bunda."

"Siap komandan! Thank you ayaaaah." Ucap Bian sembari memeluk ayahnya dan mencium pipinya.

"Udah ya ayah mau mandi dulu, kalian ikut makan malam di sini aja ya biar rame." Setelah mengucapkan itu ayah pergi ke lantai atas menuju kamarnya.

Bunda juga ikut pergi ke dapur dan hanya tersisa mereka yang saling pandang dengan senyum merekahnya.

Setelah sesi makan malam selesai, mereka pun pamit pulang karena sudah malam. Takut dicariin orang tua, padahal mah engga.

Selesai makan, ayah dan bunda ngajak Bian buat duduk bareng mereka di ruang TV. Kegiatan rutin mereka setelah makan malam ya nonton TV.

"Kamu tumben mau diajakin ikut begitu. Biasa berangkat organisasi aja males kan?" Tanya ayah.

Orang tua Bian tau banget anaknya gimana, lebih suka me time di rumah daripada ikut begituan. Makanya pas Bian jadi anggota di sana mereka kaget tapi yaudah lah mau gimana lagi orang salahnya Bian juga ikut-ikut.

SERENDIPITY ; Chanbaek LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang