See You Again

829 123 9
                                    

DPR IAN - Zombie Pop

•••

Mereka bersama-sama memandang dengan senyuman yang terlukis di masing-masing bibir kala melihat Chandra dan Bian saling berpelukan.

Tepat hari ini mereka pulang ke kota asal mereka, meninggalkan kota apel yang penuh dengan kenangan. Entah kapan mereka bisa berkunjung kembali kesini dengan suasana hati yang sama.

Hanya Chandra dan bu Vira yang mengantar ke-empat mahasiswa dari Jakarta itu, selebihnya hanya bisa pamit di Homestay tanpa bisa ikut mengantar kepulangan mereka di bandara.

“Barang-barang kalian sudah semuanya kan? Gak ada yang ketinggalan?” Ucap bu Vira untuk memastikan.

“Udah semua kok bu, aman.” Jawab Chen.

“Tul, gak ada yang ketinggalan.” Lais. Sedang Dion hanya mengangguk menyetujui ucapan sang teman bahwa barang tidak ada yang tertinggal.

“Hati-hati ya perjalanannya semoga selamat sampai tujuan.”

Setelah mengucap itu bu Vira memeluk satu-satu mahasiswa yang pernah mengisi keramaian di Homestay-nya, rindu pasti iya dia rasakan nanti. Wanita dewasa itu memeluk mulai dari Lais, Dion, Chen lalu terakhir Bian, pria mungil cantik yang telah mengambil hati sang anak.

“Nanti jangan lupa main lagi kesini ya, kasihan Chandra pacarannya virtual doang.” Membuat Bian terkekeh lembut sembari menatap Chandra yang hanya bisa merotasikan bola matanya.

“Iya bu, nanti Bian sama temen-temen kalo ada waktu main lagi kesini.”

“Tenang aja, di sini ibu jagain Chandra biar gak bisa selingkuh.”

“BU.” Protesnya dan mendapat delikan sang ibu.

Percakapan mereka tertunda kala petugas menyerukan bahwa pesawat dengan keberangkatan ke Bandara Soekarno-Hatta segera berangkat. Membuat mereka segera pamit sekali lagi dan berjalan menuju konter maskapai penerbangan untuk melakukan proses check in.

Namun sebelum itu Chandra menghampiri Bian untuk memeluknya sekali lagi sekaligus memberikan kecupan-kecupan ringan di pelipis sang kekasih. “Hati-hati nanti kalo udah sampe, kabarin ya.”

Bian mengangguk dan melepaskan pelukan di antara mereka. “Iya, jangan macem-macem kamu. Kalo iya nanti aku langsung samperin kesini.”

“Oh ya mending macem-macem biar kamu bisa langsung dateng.”

“Ish beneran!!!”

Chandra terkekeh kala Bian mengucapnya sembari meninju main-main dadanya. “Iya sayang aku percaya sama kamu jadi kamu juga harus percaya sama aku.”

Bian mengangguk dan menoleh saat teman-temannya memanggilnya untuk segera menyusul mereka. Dengan segera dia menatap Chandra dan tanpa aba-aba mengecup bibir si pria tinggi dengan kilat. “Aku percaya. I love you sayang.”

“Ah iya love you too.” Jawabnya dengan linglung.

Namun detik berikutnya pria tinggi tersebut tersenyum malu-malu kala sang ibu menggodanya dengan menyenggol lengannya.

•••


“Gue pengen nganter padahal, tapi mk pak Nauval gak bisa banget di tinggal.” Gerutu Kayi kala ketiganya, Kayi, Sean dan Chandra sedang berada di sport center hanya untuk duduk-duduk menunggu jam mk selanjutnya.

“Ya mending lu dah pamitan pas di rumah.” Menurut Sean Kayi ini ribet banget padahal udah sering ketemu gebetannya, tinggal bareng sementara lagi sedangkan dia kan engga.

SERENDIPITY ; Chanbaek LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang