Day 2

1.1K 183 22
                                    


Colde - Control Me

•••

Cerahnya mentari pagi menembus ke jendela kamar, membuat Bian terbangun dari tidurnya. Sebenarnya tidurnya kurang nyenyak karena kejadian semalam.

Malu tiba-tiba merayap kala mengingat bagaimana tadi malam dia berteriak hanya karena seorang anak kecil. Untuk turun kebawah saja rasanya dia tidak mau.

Namun pikirannya melayang ke perilaku cowok tinggi menyebalkan tadi malam, bagaimana tatapannya yang sepertinya sedikit khawatir padanya dan bagaimana tangan itu mengusap punggungnya untuk menenangkannya.

Tapi dia berfikir postif, mungkin saja Chandra hanya merasa bersalah karena ketakutannya tadi malam disebabkan oleh sang adik.

Ya, pasti karena itu.

Bian yang masih asik dengan pikirannya langsung menengok ke arah pintu kamarnya saat melihat Lais membuka pintu. Baru selesai mandi ternyata.

"Cepet banget lo udah mandi." Ujarnya pada Lais yang sedang memilih bajunya pada gantungan.

"Cepet-cepet, lu tuh yang kesiangan. Sana mandi gih, sampe telat awas aja." Mendengar itu Bian melirik pada jam di dinding kamarnya.

Benar saja jarum jam sudah menunjuk angka 7, membuatnya segera berdiri meraih handuk yang berada pada gantungan dibalik pintu kamar.

"Ya lo ngapain gak bangunin gue." Gerutunya sambil berjalan cepat ke arah bawah, mengabaikan teriakan Lais.

"LO YANG GAK MAU BANGUN BIANTARA!"

Bian segera masuk ke kamar mandi saat melihat Nando ingin masuk, menerobosnya. Membuat Nando langsung menahan lengannya.

"Gue duluan ya, sumpah udah telat. Lagian kan lo gak ikut ni acara." Bujuk Bian.

"Dih gue duluan yang sampe sini bang, enak aja."

Bian menatap Nando dengan memelas, persetan sok imut. Tapi Nando akhirnya luluh juga dan membiarkan Bian untuk mandi terebih dahulu. "Jan lama-lama yak."

Nando berjalan ke arah meja makan sembari menunggu Bian selesai mandi. Netranya menatap ke arah Bintang yang sedang memakan martabak di seberang meja.

"Lu gak mandi tang?"

"Libur ngapain mandi. Buang-buang air doang itumah, mubazir."

Nando menggelengkan kepalanya, tapi bener juga sih yang dibilang Bintang. Tangannya mengambil martabak untuk dimakan namun gerakannya terhenti kala mendengar pintu kamar mandi yang terbuka.

Cowok itu melihat Bian yang bergerak cepat untuk naik ke atas kamarnya. "Bang, lo mandi? cepet banget."

"Yang penting mah basah."

Bintang yang mendengar itu tertawa dan mengarahkan pandangannya ke arah Nando. "Yeee yang penting basah, lu orang apa kangkung?"

•••

Untungnya mereka sampai ke kampus Binus dengan tepat waktu, walau hampir saja mereka telat karena saat masuk ke aula mahasiswa/i sudah duduk dengan rapi di kursinya masing-masing.

SERENDIPITY ; Chanbaek LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang