Plak!!
Astaghfirullah kaget gue anjing! Batin Klara.
"KAMU?!! KAMU KEMANA SAJAA HAH?!! " Teriak mamanya Klara yg tangannya sudah mendarat di pipi Klara.
Hah? Apaan sih? Baru pulang kok marah marah sih? Gaje deh. Batin Klara lagi.
"KENAPA TIDAK JAWAB?! " Ucap ayahnya Klara dg menaikkan tinggi nada suara nya.
"Memang jika saya pergi kemana, apa urusan nya dg anda? " Ucap Klara dg wajah santai nya alias datar.
Walaupun pipinya agak perih sih, tapi tidak seperih perasaan yg dirasakan Klara.
Kalau Naisa segini mah tidak ada sakit sakitnya, bahkan ini terasa digigit semut. Tapi, cumn saja, ia sekarang sedang berada di tubuh Klara. Jadi mungkin perasaan yg muncul sekarang itu pasti perasaan pemilik tubuh ini.
Walaupun begitu, mereka adalah keluarga Klara. Memang siapa yg tidak sakit hati ketika melihat orang tua kita sendiri yg menampar kita? Pasti sakit kan?
Begitu yg dirasakan Klara asli selama ini.
"Apa katamu?!! Kamu sadar jika kamu pergi keluar dan pulang malam malam gini tidak baik untuk anak perempuan hah?!! " Teriak Felix, Ayah Klara.
"Apa kamu pergi ke Klub malam lagi sama temen kamu Hah?!! " Tanya Felicia, Mamanya Klara.
Ni orang tua kenapa dah. Dan juga tuh abang kenapa cuman liat doang njir? Gini amat punya keluarga yg gak punya otak.
"Anda jangan pernah menuduh saya tanpa adanya bukti ya. " Ucap Klara dg tampang dinginnya. Ia tidak Terima jika ia dituduh yg tidak² oleh orang tuanya.
Dan lagi, itu juga tuduhan yg membuat Klara yg asli meninggal.
"Kamu berani menyangkal perkataan orang tua hah?!! " Teriak Felix.
Hadeehh... Apa gue harus ngeladenin mereka ya? Padahal mau gue kalau udah pulang tuh mau mandi, dan tidoorr, tapi kenapa malah jadi gini seeh?
"Jangan berpikir kalau karena anda adalah orang tua saya, saya tidak bisa melawan perkataan Anda. Bukankah dari dulu kalian tidak ingin menjadi orang tua saya? "
Hah... Ladenin aja dulu deh. Lagian salah mereka baru pulang terus main tampar-tamparan. Kan gak lucu.
"KAMU!!? "
"Dan juga, bukankah anda sekalian baru pulang dari luar negri? Kenapa anda yg baru pulang main tampar-tamparan sih? Kenapa gak tonjok-tonjokkan aja? Kan seru. " Ucap Klara dg tampang santai tapi seperti mengejek.
"Kamu! Apakah saya pernah mengajari kamu tidak bersikap sopan hah?!! " Tanya Felix.
Hah? Sopan santun? Helloww Bapak Felix pratama indrajayati, bukankah anda yg tidak bersikap sopan sekarang?
"Apa maksud anda? Sejak kapan anda mengajari saya sopan santun jika anda saja yg berstatus sebagai orang tua saya bersikap seperti ini? Bukankah anda pernah mendengar pepatah 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' , anda pasti mengerti kan? " Ucap Klara jengah.
"Dan juga, yg seharusnya bersikap tidak sopan itu adalah anda berdua. Apa anda pernah melihat orang tua menampar anaknya setiap hari tanpa henti? Dan sepertinya, kalian menampar saya tanpa tau alasannya. Mungkin dilihat dari wajah anda berdua, sepertinya suasana hati kalian sedang tidak bagus ya. Apa itu berarti kalian menampar saya jika kalian sedang merasa kesal saja? " Tanya Klara panjang lebar sambil menatap tajam mereka.
Klara tidak habis pikir, jadi selama ini orang tua Klara menampar Klara yg asli hanya tempat untuk meluapkan kekesalannya?
Apa itu pantas disebut orang tua?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Transmigrasi [✔]
Novela JuvenilSudah terbit. Beberapa part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Link pemesanan ada di bio. *** Alangkah baiknya follow akun author terlebih dahulu, biar enak bacanya. Tgl buat : 28 Februari 2021 Finish : 17 Agustus 2021 Untuk Plagiarisme, huush h...