38 ☆[End]☆

36.4K 1.6K 134
                                    

"N-nggak mungkin." Klara menatap kedepan dengan mata berkaca-kaca.

"L-lo... peng-khianat." Mata Klara mulai membuaram, dan beberapa detik selanjutnya ia sudah menghampiri kegelapan.

♤♤♤

"Queen, ada yang mau nantang Queen balapan." Reva membereskan berkas-berkas yang berserakan.

Klara menatap asistennya, Reva. "Siapa?" Tanya Klara dengan malas.

Reva hanya mengedikkan bahunya acuh. "Biasa, serangga yang udah kalah masih gak punya malu buat nantangin."

Klara mengangguk, ia yang tadinya malas langsung bersemangat. "Oke! Terima tawarannya!"

Reva mengangguk, lalu memberikan berkas yang disusunnya ke Klara.

Hari ini hari minggu. Sebenarnya Klara ingin berlibur dengan Rafli ke pantai, dufan, atau apalah untuk merayakan hari liburnya.

Apalagi sebentar lagi hari unniversary hubungan mereka.

"Queen, lo yakin?" Reva memasang wajahnya khawatir.

Klara mendadak bingung. "Kenapa?"

"Perasaan gue kayaknya gak enak. Mending lo gak pergi."

Klara tersenyum ke arah Reva. "Gak apa-apa lah. Tenang, gue aman kok!"

Reva hanya tersenyum kikuk, entah mengapa hatinya terasa sesak seperti akan terjadi sesuatu pada Klara nanti malam.

"Ini permintaan gue sebagai kakak lo. Plis, batalin ya?" Reva memasang wajah memelas. Namun itu tidak mampu meluluhkan Klara.

"Tenang aja, Kak. Gue emang udah anggap lo kakak, tapi gue gak bisa nurutin kata lo kali ini."

Reva menggerutu dalam hati. Tau gini dia tidak usah memberitahukan bahwa ada orang yang menantangnya balapan nanti malam.

"Ya udah deh, gue mah pasrah. Serah lo aja deh, Naisa Fadila Adinata."

Klara terkekeh, lalu melanjutkan memeriksa dokumen perusahaannya yang menumpuk akibat tidak seringnya ia ikut campur tangan.

♤♤♤

"Kak, temenin gue ke toko buku dong!"

Klara menoleh malas ke arah Clarissa. "Males, sama abang aja sono!"

"Nggak ah! Mau sama kak Klara yang cans, baik hati dan suka menabung. Mau dong?!" Rengek Clarissa. Klara menghela napas jengah.

Ia yang tadinya ingin pergi ke arena balapan dengan anggotanya, harus ditunda dulu untuk menemani Clarissa ke toko buku.

"Udah selesai?" Tanya Klara saat melihat Clarissa keluar dari toko buku.

"Udah dong! Yuk pulang!" Clarissa langsung naik ke motor Klara.

Saat Klara hendak melaju motornya, matanya tak sengaja menangkap siluet seseorang yang begitu familier di kafe'story.

Bang Galax? Ngapain?

Tidak peduli dengan kehadiran Galax yang ada du kafe seberang, Klara langsung melajukan motornya.

Bad Girl Transmigrasi [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang