202. Masalah Psikologi : Anivesta Bella : Kerusakan Hubungan

33 1 1
                                    

7 April 2026, jam 06:00, sebuah apartemen yang gelap. Barang yang tidak banyak digunakan. Simbol agama Kristen Protestan tertempel di dinding yang kokoh hanya untuk hiasan. Sulit diungkapkan.

Aku sudah menyadarkan diri dan melakukan kegiatan seperti biasanya. Setelah mengambil tasku, aku langsung meninggalkan apartemen dengan kondisi gelap, tanpa ada perubahan sekalipun.

Rasanya, aku seperti siswi yang sedang pergi menuju kantor.

Setelah menutup pintu, udara segar menghampiriku. Aku mengabaikannya dan pergi meninggalkan tanpa sambutan hangat sekalipun. Aku tidak terlalu memikirkan nasib Andika dan lainnya.

Shiori sudah berangkat lebih dulu. Tidak mungkin aku mengecek keberadaaan Shiori melalui Iron Maiden yang sudah tidak digunakan lagi.

Sudahlah! Aku lebih ingin berjalan saja.

{*^*}

Setelah sampai di akademi pada jam 07:34, langkah kakiku setara dengan siswa dan siswi yang penuh dengan misteri. Tidak ada perubahan sekalipun. Ini sama seperti anak SD yang tersesat di SMP.

Tak lama kemudian, aku sampai di kelas tanpa sapaan seperti orang lain. Aku masuk kelas dan menyembunyikan diriku yang lebih buruk. Tempat duduk sudah diisi dan tas sudah berada di tempat.

Sedikit lagi, kelas militer akan dimulai. Namun, ketika aku ingin merenungkan kehidupan yang menyedihkan itu, ....

"Bella."

Panggilan itu pasti Shiori. Dia sudah berada di dekatku. Tidak ada yang tahu kenapa aku mengalami hal buruk seperti ini.

"Bella. Kamu kenapa? Sepertinya kamu tidak baik-baik saja." Shiori cemas dengan keadaanku.

Aku menjawab,"Tinggalkan aku sendiri!"

Shiori hanya terdiam sesaat. Aku belum mengeluarkan sepatah kata apapun. Mataku yang penuh dengan mimpi buruk dan ketakutan. Rasanya, tidak ingin hidup lagi.

Shiori meninggalkanku sebelum bel berbunyi. Ia memberikan kesempatan untuk menyendiri. Sinta dan Diana sudah tiba di kelas sambil menggosip tentang seseorang.

Pelajaran dimulai setelah guru militer masuk ke Kelas I Soshum A. Suasana menjadi normal. Banyak catatan dan rangkuman yang harus diingat.

{*^*}

Bel isirahat telah tiba. Aku meninggalkan Shiori untuk sementara agar Shiori tidak ngin mendekatiku. Tidak kubiarkan dia mencemaskanku dan menghampiriku.

Aku sudah tahu tempat tujuanku. Untuk merenungkan semua yang terjadi belakangan ini. Tidak ada yang boleh tahu masalah apa yang harus ku hadapi kali ini. aku ingin menghadapinya sendiri.

Jam 10:06, di taman akademi, aku terduduk di kursi kayu dengan lamunanku. Masa laluku teringat dengan jelas. Ketakutan, kecemasan, dan keputusasaan telah mendatangiku jauh hari.

Aku hanya mendapatkan kesialan yang tidak dapat dijelaskan. Rasanya percuma. Kristen Protestan tidak akan menolongku disaat seperti ini.

Kalau ketahuan, Andy akan melecehkanku dan menjualku di tempat protitusi. Setelah menghancurkan harga diriku, aku dibuang di jalanan dan tidak ada yang bisa kulakukan.

Di tengah lamunan itu, Shiori dengan mendadak sudah berada di depan mataku.

"Bella. Kamu kenapa? Apakah kamu biak-baik saja? Kalau tidka, tolong ceritakan padaku. Nanti, Kotori akan membantumu."

Aku muak dengan rasa kasihan seperti itu. Dia seolah-olah adalah seorang yang menemaniku. Api kebencianku mulai muncul dan berniat untukmencelakainya tanpa memikirkan akibatnya.

Rivandy Lex : Modern MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang