226. Dampak Rencana Weiss : Awal Perpecahan

2 0 0
                                    

11 Mei 2026, jam 6:56, Shiori dan Bella pergi ke sekolah, bersamaku. Mereka berjanji untuk menjagaku agar aku tidak

Senyuman mereka cukup tulus. Tubuh mereka terlalu dekat denganku, berharap bisa tinggal bersama dan tidur bersama ketika sudah pulang akademi.

Tak lama kemudian, ada 3 gadis yang dikenal menghalangi jalan Shiori dan Bella, tidak membiarkan mereka lewat.

Shiori dan Bella menjadi curiga, mereka bersiap mengambil senapan mereka dan menunggu aba-aba. Kalau diperlukan, mereka membuat formasi pertahanan agar mereka bisa melindungiku.

"Eh?" Aku mengingat sebuah flashback lagi.

"Ada yang bisa dibantu? Aku tidak ingin membiarkan kalian menyerahkan Rivandy pada kalian."

Aurora langsung mengambil senapan lalu menyuruh Shiori untuk menyerahkan aku dari mereka. Akishima dan Sheeran bersedia, menatap mereka dengan tajam.

"Serahkan Rivandy pada kami! Atau kalian akan mendapatkan penderitaan."

Shiori menolak, tidak mau memberikan padaku.

"Anak kecil jangan sok-sokan untuk mendapatkan lelaki tampan dan malang itu. Aku sudah menjadikannya sebagai pasangan kekasih." Shiori menolak, langsung mencium pipi dan leherku.

Aurora semakin kesal, berniat menembak Shiori dengan senapannya, Koch UMP. Namun, Laras panjang Accuracy International AS50 milik Akishima melarang Aurora menembak.

"Kau tidak akan bisa menyembuhkan Rivandy. Karena kau bukan gadis yang cocok untuknya." Sosok Akishima terasa sadis, wajah yang gelap muncul karena melihat keadaanku yang buruk.

Tidak hanya Akishima, Sheeran mengeluarkan Five Seven agar Shiori dan Bella.

"Aku tidak akan memaafkan siapapun yang menyakiti kekasihku! Aku akan memberikan pelajaran buat kalian, dasar Pelakor Bodoh!" Sheeran kembali menghina Shiori dan Bella, karena postur tubuh mereka menjadi rusak akibat sebuah cairan hangat.

Bella sudah muak, dipanggil Pelakor adalah hal yang dibenci. Karena

"Dasar bodoh! Kalian tidak pernah melihat kondisinya! Dia terpaksa membunuh orang yang dia sayangi. Jadi, butuh beberapa hari agar dia sembuh. Jangan sampai kau membuat penyakitnya lebih parah lagi!"

Aurora masih tidak terima. Ocehan Bella yang tajam ingin membuat Aurora ingin menghajar wajah Bella sampai puas.

"Kau yang merebut Rivandy dari kami lalu menggodanya di ranjang sampai aku kehilangan payungku. Kau sampai membuatnya trauma karena tingkah busuk kalian!" Amarah Aurora semakin tidak bisa dikontrol.

Aku masih tidak mengerti. Siapa yang benar? Kenapa mereka masih bertengkar? Aku tidak tahu kejadian sebenarnya. Masalah apa yang membuat konflik seperti ini?.

Tak lama kemudian, di tengah sebuah konflik yang terjadi, datanglah tiga gadis dengan membawa senapan dan perisai. Mereka berjalan seperti seorang prajurit.

Mereka adalah Stephany, Aria, dan Millia. Mereka masih mengikuti Klub Pangeran.

"Sudah cukup, para gadis! Serahkan Rivandy pada kami! Kalau tidak, aku akan menghancurkan kalian!"

Stephany langsung datang untuk menyerahkanku padanya. Dia mulai mengambil

Semua gadis tertuju pada ketiga anggota Klub Pangeran. Hubungan mereka semakin lama selain dingin.

"Jangan ikut campur! Aku tidak mau menyerahkan Rivandy pada siapapun." Shiori bersikeras, tidak mau menyerahkanku pada orang lain.

"Rivandy tidak masuk sekolah selama 4 hari. Aku awalnya curiga dengan kejadian ini. Tapi, setelah aku mengecek. Aku sudah menaruh chip pada lehernya ketika mandi bersama. Jadi, aku tahu kesehariannya dimana."

Rivandy Lex : Modern MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang