227. Dampak Rencana Weiss : Konflik Besar

2 0 0
                                    

Zhukov sudah berhadapan dengan gadis di berbagai pihak. Ekspresi Zhukov saat itu tidak ramah sama sekali, menjadi sosok pembunuh yang bersedia menghancurkan lawan tanpa kenal ampun.

Zhukov menggantikan senapan utama menjadi sebuah pistol, memantau para kubu agar tidak bisa berkomentar lebih jauh. Mereka hanya diam dan menggerutu dalam hati.

"Aku tidak akan memberikan kesempatan pada kalian. Jika kalian ingin bertengkar untuk merebut Rivandy, sebaiknya bersiaplah! Aku tidak akan mengampuni kalian!"

Akishima tidak percaya, akan dibasmi begitu saja tanpa alasan apapun. Denis, Hammer, dan Saphine bersedia mengikuti Zhukov untuk mengamankanku dari gadis yang tidak tahu diri.

"Zhukov! Kau pengkhianat! Kau membuat keputusan yang salah. Sebaiknya kau mempertimbangkan keputusan ini!"

Zhukov menjadi ganas, mendengar keluhan dan komentar yang tidak pantas. Wajahnya langsung mendingin, memaksa anak kecil diam.

"Diam, kau! Aku tidak mau mendengarkan ocehanmu lagi!" Zhukov langsung mengarahkan sebuah pistol ke arah Akishima, agar Akishima tidak cerewet seperti biasanya.

Akishima menjadi diam, mengeluarkan suara yang buruk didengar di sekitar. Aurora dan Sheeran menjadi kurang nyaman karena Akishima. Akishima tidak bisa berbuat banyak dan memilih untuk tidak mengobrol.

Shiori mengawasi semua tempat dari sudut pandang yang berbeda. Oneesan itu membuat percakapan yang tidak mengenakkan dari Zhukov, terasa tidak menyenangkan.

"Kau tidak boleh ikut campur. Apa arti Rivandy bagimu? Dia tidak mengenalmu setelah menjalankan trauma yang hebat." Shiori menyerang Zhukov melalui perkataan, menaikkan tensi darah tinggi Zhukov.

Zhukov tidak bisa mengontrol emosi saat ini. Ia langsung menembak Shiori dengan pistol. Namun, meleset dan mengenai tank agar Shiori tida bisa tegar dan kehilangan keberanian.

"Kau yang bodoh! Kau memanfaatkan tubuhnya untuk kepentinganmu sendiri. Sekarang, kau yang protes. Sekali lagi, aku tidak akan memberikan toleransi kepada gadis murahan sepertimu!"

Shiori terpancing emosi, Zhukov mengejek tubuh Shiori dan pantas menjadi gadis murahan, gadis yang ingin menerkam lelaki tampan dan menguras cairan mereka setiap hari.

"Kau bodoh! Aku tidak memaafkanmu karena kau mengejek tubuhku. Kalau bukan karena aku, Rivandy tidak akan disembuhkan dengan cara apapun. Dia perlu cinta dari seorang gadis agar bisa bertahan hidup."

"Kau mati sana! Aku akan menghabisimu ketika perang ini dimulai."

Zhukov diam saja, suara gelombang menghembus, sepi dan hening. Berubah begitu saja.

Setelah keheningan dalam beberapa detik, timbullah sebuah konflik yang akan dirasakan. Mereka langsung membuat situasi yang lebih buruk dengan menunjukkan senapan dan amarah mereka.

"Kalau kau tidak menyerahkan Rivandy, aku bersiap bertempur untuk menjatuhkan kalian!" Zhukov masih bersikeras, tidak mampu membiarkan lawan jenis menguasaiku terus menerus.

Sementara itu, Denis, Hammer, dan Saphine sedang bersedia untuk menambah amunisi perang, menyediakan payung sebelum hujan adalah keputusan terbaik bagi mereka.

"Kau tidak boleh membawa siswa ini ke tangan busukmu! Dia perlu kasih sayang dari seorang gadis!"

"Rebellion : Frenzy Sound!"

[Rebellion : Frenzy Sound adalah sebuah kemampuan yang digunakan oleh pengguna untuk memberikan suara berisik dan tidak enak, bisa merusak fokus musuh dan memilih untuk menahan telinganya]

Isyarat itu langsung memberikan perintah untuk membelot, Nina dan Diana tidak sadar mereka mendapatkan tikungan yang tajam, tidak ada yang bisa membantu kedua gadis disiplin tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rivandy Lex : Modern MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang